Pipa yang terbakar panjangnya sekitar 2 kilometer dan terdiri atas beberapa jaringan. Akibatnya, sedikitnya lima desa di tiga kecamatan di lereng Gunung Merbabu wilayah Boyolali mengalami krisis air bersih.
Prapto Miharjo, Ketua Paguyuban Tirto Mawar, kelompok masyarakat pengguna air dari Tuk Sipendok, menyebut desa-desa yang mengalami kekurangan air bersih akibat pipanya di lereng Gunung Merbabu terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelima desa yang saat ini tak ada pasokan air bersihnya adalah Desa Kembang, Desa Ngagrong, dan Desa Seboto di Kecamatan Gladagsari (Kecamatan Ampel). Kemudian Desa Jeruk (Kecamatan Selo) dan Desa Kembangkuning (Kecamatan Cepogo).
Selain warga, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali juga memanfaatkan air dari Tuk Sipendok ini.
Wakimin, warga Dukuh Guwolelo, Desa Ngagrong, mengungkapkan pipa air bersih ke kampungnya juga terbakar sepanjang sekitar 1,5 kilometer. "Sekarang nggak ada pasokan air karena pipanya terbakar," kata Wakimin.
Tuk Sipendok dan Tuk Polang selama ini menjadi andalan warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Karena pipanya terbakar, kini tak ada pasokan air ke desa-desa di lereng Gunung Merbabu itu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Boyolali Masruri mengatakan, untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih akibat pipanya di lereng Gunung Merbabu terbakar, tidak mungkin dilakukan dropping air. Hal ini karena medan yang sulit. Jalan di desa-desa itu menanjak dan truk tangki diperkirakan tak kuat.
"Kalau dropping air, medannya sangat sulit. Maka yang paling memungkinkan pipanya segera diperbaiki, dalam seminggu ini harus selesai," ujar Masruri.
Kebakaran Gunung Merbabu Juga Hanguskan Kawasan Edelweis:
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini