Dia adalah Nurosidin alias Rosid (63), warga Jalan Sultan Agung, Brebes. Pensiunan guru ini sekaligus penemu telur asin panggang pertama di Indonesia.
Sebagai perajin telur asin, Rosid memiliki hobi mengoleksi telur dari berbagai jenis hewan. Ratusan butir telur koleksinya kini dipajang di dua tempat, di rumah dan rest area bekas PG Banjaratma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak memasuki purnatugas sebagai pengajar, Rosid makin serius mengelola usaha pembuatan telur asin. Selain mencari tambahan penghasilan dari berjualan telur asin, Rosid ingin memberikan edukasi kepada warga yang akan membeli telur asin miliknya, yaitu dengan menyediakan 'museum' telur.
"Sebenarnya ingin buat museum telur pribadi. Biar masyarakat tahu jenis telur yang ada di Indonesia. Karena koleksi saya ada telur yang ukurannya kecil sampai yang besar," ujar Rosid saat ditemui wartawan di Rumah Telur, Rabu (11/9/2019).
Koleksi telur Rosid ini berjumlah ratusan butir dari 82 jenis hewan, baik unggas maupun reptil. Jenis telur unggas yang tersedia mulai telur burung emprit sampai telur burung unta. Sedangkan telur reptil ada beberapa jenis ular dan buaya.
"Sudah ada 82 jenis telur yang saya miliki. Seperti telur burung kasuari, saya membelinya di Papua," kata Rosid.
Untuk beberapa hewan dilindungi, Rosid hanya mengkoleksi cangkang, seperti telur buaya, kasuari, burung unta, dan burung emu. Cangkang ini diperoleh dari para penangkar hewan.
"Kita harus tetap memperhatikan kelestarian hewan-hewan itu. Jadi cukup kami beli cangkangnya," terangnya.
Sebagai kolektor telur, kata Rosid masih ada jenis telur yang belum dimiliki, yaitu telur komodo dan burung malio. Dia berharap bisa menambah koleksinya ini meski hanya berupa cangkangnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini