Tumpukan sampah di Sungai Kalong ini menutup dasar sungai. Setiap hari, sungai yang bermuara di Sungai Pedes ini menjadi tempat pembuangan sampah dari Pasar Linggapura dan warga sekitar.
"Ini imbasnya ke warga. Baunya menyengat dan banyak lalat. Bahkan lalat-lalat ini menyebar ke rumah-rumah. Kami benar-benar terganggu," ujar Supriyanto (52), warga Desa Linggapura saat ditemui wartawan di dekat Sungai Kalong, Brebes, Jumat (30/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pasar dibuang di sini (sungai). Karena tidak tersedia tempat sampah yang memadai. Ada juya warga sekitar sungai yang buang di sungai," imbuhnya.
Selain warga, keluhan serupa juga dilontarkan oleh para pengguna jalan termasuk pengunjung pasar. Seperti yang disampaikan oleh Oji (33). Dia mengungkapkan sangat prihatin terhadap kondisi sungai Kalong yang dipenuhi sampah.
"Yang banyak dikeluhkan itu bau busuk sampah. Setiap melintas pasti mencium bau busuk. Apalagi anginnya cukup kencang sehingga baunya menyebar kemana-mana," ucapnya.
Warga berharap, sampah di dasar Sungai Kalong segera ditangani. Terutama pihak pengelola pasar agar menyediakan tampat pembuangan sampah yang memadai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah Brebes, Edi Kusmartono membenarkan bahwa tumpukan sampah di dasar sungai tersebut akibat buangan dari pasar. Menurutnya, pasar desa tersebut tidak memiliki unit pengelolaan sampah.
"Berdasarkan laporan dari anak buah saya, sampah yang dibuang itu sumbernya dari pasar. Saya punya gambarnya petugas pasar membuang sampah ke sungai," bebernya kepada wartawan di kantornya.
Edi menyayangkan tidak adanya pengelolaan dan tempat buangan sampah yang memadai di pasar tersebut. Menurutnya, bagai salah satu BUMDes, pihak desa seharusnya memikirkan pengadaan unit pengelolaan dan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan.
Tonton juga video Demi Goda Wisatawan, Jokowi akan Percantik Candi Borobudur:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini