Penyusunnya ialah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1973 yang tergabung dalam Fortuga ITB. Mereka secara swadaya memproduksi buku berjudul 'Jejak Sejarah Indonesia' itu.
Meski berisi perjalanan bangsa Indonesia, buku tersebut memulai sejarah dari terbentuknya bumi hingga masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Digambarkan pula masa ke masa sejarah Indonesia sekaligus sejarah dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bukan hanya sejarah, buku itu juga berisi ensiklopedia Indonesia, antara lain jenis flora-fauna asli Indonesia hingga pahlawan-pahlawan nasional.
Buku panjang itu dapat dilipat-lipat hingga berbentuk seperti buku pada umumnya. Dalam kondisi tertutup, buku 74 halaman ini memiliki panjang 45 cm dan lebar 31 cm.
Menurutnya, Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) mencatat buku ini sebagai buku terpanjang. Dia mengklaim rekor tersebut bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia.
![]() |
"Kalau seperti biasa, orang bosan lihatnya. Kalau ditulis seperti sejarah biasa, kami bukan penulis sejarah, kami hanya pengumpul sejarah. Kami susun memanjang sebagai lini waktu," ujar dia.
Pada cetakan pertama ini, pihaknya memproduksi 1.000 eksemplar, yang masing-masing dihargai Rp 750 ribu. Hasil penjualannya akan digunakan untuk memproduksi buku kembali dengan harga jual yang lebih murah.
"Ke depan, hasil penjualan akan kita gunakan untuk kepentingan pendidikan. Buku ini kami harapkan bisa dipakai di tiap sekolah, karena anak-anak dapat belajar sejarah dengan praktis," kata dia.
Sementara itu, fasilitator kegiatan pameran, Nina Akbar Tandjung, mengapresiasi pembuatan buku tersebut. Menurutnya, sejarah harus terus diingat oleh semua generasi.
"Sejarah itu data sebuah peristiwa. Kadang sejarah itu berulang. Misalnya data tata kota, arsitektur. Sejarah itu memahami masa lalu untuk masa depan. Maka anak-anak harus mengerti sejarah," tutupnya. (bai/sip)