Unik! Buku Besar Sejarah Indonesia Ini Dicetak Sepanjang 11,73 Meter

Unik! Buku Besar Sejarah Indonesia Ini Dicetak Sepanjang 11,73 Meter

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 27 Agu 2019 12:39 WIB
Buku sejarah sepanjang 11,73 meter dipamerkan di Solo. (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo - Buku besar sejarah Indonesia dipamerkan di Rumah Budaya Kratonan, Solo, hari ini. Uniknya, buku ini dicetak memanjang hingga 11,73 meter.

Penyusunnya ialah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1973 yang tergabung dalam Fortuga ITB. Mereka secara swadaya memproduksi buku berjudul 'Jejak Sejarah Indonesia' itu.

Meski berisi perjalanan bangsa Indonesia, buku tersebut memulai sejarah dari terbentuknya bumi hingga masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Digambarkan pula masa ke masa sejarah Indonesia sekaligus sejarah dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kaitkan dengan sejarah dunia. Saat terjadi di dunia, di Indonesia terjadi apa sih. Itu kelihatan di buku ini," kata Sapta Putrayadi, manajer proyek pembuatan buku, di sela pameran, Selasa (27/8/2019).

Buku sejarah sepanjang 11,73 meter dipamerkan di Solo.Buku sejarah sepanjang 11,73 meter dipamerkan di Solo. (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)

Bukan hanya sejarah, buku itu juga berisi ensiklopedia Indonesia, antara lain jenis flora-fauna asli Indonesia hingga pahlawan-pahlawan nasional.


Buku panjang itu dapat dilipat-lipat hingga berbentuk seperti buku pada umumnya. Dalam kondisi tertutup, buku 74 halaman ini memiliki panjang 45 cm dan lebar 31 cm.

Menurutnya, Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) mencatat buku ini sebagai buku terpanjang. Dia mengklaim rekor tersebut bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia.

Buku sejarah sepanjang 11,73 meter dipamerkan di Solo.Buku sejarah sepanjang 11,73 meter dipamerkan di Solo. (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)

"Kalau seperti biasa, orang bosan lihatnya. Kalau ditulis seperti sejarah biasa, kami bukan penulis sejarah, kami hanya pengumpul sejarah. Kami susun memanjang sebagai lini waktu," ujar dia.


Pada cetakan pertama ini, pihaknya memproduksi 1.000 eksemplar, yang masing-masing dihargai Rp 750 ribu. Hasil penjualannya akan digunakan untuk memproduksi buku kembali dengan harga jual yang lebih murah.

"Ke depan, hasil penjualan akan kita gunakan untuk kepentingan pendidikan. Buku ini kami harapkan bisa dipakai di tiap sekolah, karena anak-anak dapat belajar sejarah dengan praktis," kata dia.

Sementara itu, fasilitator kegiatan pameran, Nina Akbar Tandjung, mengapresiasi pembuatan buku tersebut. Menurutnya, sejarah harus terus diingat oleh semua generasi.

"Sejarah itu data sebuah peristiwa. Kadang sejarah itu berulang. Misalnya data tata kota, arsitektur. Sejarah itu memahami masa lalu untuk masa depan. Maka anak-anak harus mengerti sejarah," tutupnya. (bai/sip)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads