Salah satunya rumah yang dihuni Mujiyo (47), warga RT 35, Dusun Kediwung, Desa Mangunan. Pantauan detikcom, rumah milik Mujiyo masih beralaskan tanah dan bagian dalam rumah berdinding triplek.
Mujiyo mengaku ia belum mengetahui adanya program BSPS. Namun beberapa waktu lalu ketua RT setempat melakukan pendataan terhadap keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau ada bantuan seperti itu (BSPS) saya berharap dapat. Hasil dari jual arang ini sekarung hanya Rp 65 ribu dan tidak setiap hari laku," ujarnya.
Istri Mujiyo, Siti Maryatun (36) menambahkan, minimnya penghasilan keluarga memaksa mereka tak bisa memperbaiki rumah. Apalagi untuk menghidupi keluarga ditopang pada bantuan PKH.
"Alhamdulillah masih dapat PKH setiap 3 bulan sekali Rp 1,8 juta," katanya.
"Uangnya saya pakai untuk biaya anak sekolah, karena anak saya ada empat, yang pertama kelas 2 SMP, kedua SD kelas 4, ketiga TK dan yang keempat ini masih umur 8 bulan," imbuh Siti yang juga mengalami sakit separuh bagian tubuhnya sulit digerakkan.
Senada diutarakan Sumarno (26), warga RT 39, Dusun Kediwung. Kondisi sebagian rumah yang ia tinggali bersama neneknya, Samiyah, hampir roboh dan hingga saat ini belum mendapatkan BSPS.
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom |
"Saya hanya tinggal sama simbah, dan untuk rumah kondisi rumah sebagian sudah roboh karena kayu lapuk. Terus saya diberitahu tetangga ada yang dapat bantuan itu (BSPS), padahal rumahnya lebih bagus dari tempat saya," ujarnya.
Pantauan detikcom, dinding pada bagian dapur rumah Sumarno hanya terdiri dari tumpukan kayu yang dipaku hingga menyerupai sebuah dinding. Sumarno berharap mendapat BSPS untuk memperbaiki rumah karena penghasilannya sebagai buruh tidak menentu. Sedangkan neneknya sudah tidak bekerja.
"Ya kalau keinginannya bisa dapat BSPS, karena dinding bagian dapur sudah memprihatinkan," katanya.
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom |
"Kelompok masyarakat di Mangunan yang mengajukan, dan untuk yang menentukan diterima atau tidak (menerima BSPS) bukan dari desa melainkan pihak ketiga," katanya saat ditemui di Balai Desa Mangunan.
Dia menyebut telah mengumpulkan para ketua RT di Desa Mangunan untuk pendataan. Saat ini ia juga tengah mengusahakan agar warga yang memenuhi kriteria mendapat bantuan sehingga bisa segera memperbaiki rumahnya.
"Terus mereka yang betul-betul belum dapat dan memenuhi kriteria akan diusahakan pakai Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), pokoknya segala cara akan saya tempuh. Yang jelas untuk Mujiyo dan Samiyah sudah masuk hitungan kami, kemungkinan tahun ini (Mujiyo dan Samiyah) mendapat bantuan," katanya.
"Tapi untuk jumlahnya (bantuan berapa) ya tergantung anggaran desa nanti," imbuh Jiyono. (skm/skm)












































Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom