Geledah Kantor Rekanan DPUPKP Yogya, KPK Bawa 2 Koper

Geledah Kantor Rekanan DPUPKP Yogya, KPK Bawa 2 Koper

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 22 Agu 2019 04:49 WIB
Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Karanganyar - Selama empat jam KPK menggeledah kantor PT Manira Arta Mandiri, Karanganyar, Rabu (21/8/2019). Ada dua koper yang dibawa dari kantor rekanan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Yogyakarta itu.

KPK mulai menggeledah kantor milik pengusaha asal Solo, Gabriella Yuan Ana Kusuma, yang juga tersangka penyuap dua jaksa, itu sekitar pukul 20.30 WIB. Baru pukul 00.30 WIB KPK keluar dari kantor yang berada di Jalan Mawar Timur II, Baturan, Colomadu, Karanganyar, itu.

Tampak sekitar delapan petugas KPK membawa dua koper yang belum diketahui isinya. Menurut keluarga Ana, petugas menggeledah beberapa ruangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada di ruang kerja, kantor Ana, tapi di ruangan Ana tidak dapat apa-apa. Saya tidak tahu isi kopernya, semua sudah ditutup, saya hanya disuruh tanda tangan," ujar ayah Ana, Waseso, seusai penggeledahan.


Dalam kasus ini, total ada tiga orang tersangka, yakni jaksa Eka Safitra dan Satriawan Sulaksono sebagai penerima gratifikasi. Satu orang tersangka lainnya adalah Gabriella Yuan Ana Kusuma.

Kasus gratifikasi ini terkait dengan lelang pekerjaan rehabilitasi saluran air hujan di Jl Supomo, Yogyakarta, dengan pagu anggaran Rp 10,89 miliar. Proyek infrastruktur ini dikawal tim TP4D dari Kejari Yogyakarta, yang salah satu anggotanya adalah Eka Safitra dari Kejari Yogyakarta.

KPK menduga Eka Safitra dan jaksa Satriawan membantu Dirut PT Manira Arta Rama Mandiri, Gabriella, mengikuti lelang proyek di Dinas PUPKP. Dari bantuan ini, jaksa Eka dan Satriawan mendapat fee sebesar Rp 100,870 juta pada 15 Juni 2019 dan Rp 110,870 juta pada 19 Agustus.




Waseso mengatakan keluarga telah menyiapkan pengacara untuk Ana. Pengacara tersebut berdomisili di Jakarta.

"Pengacaranya teman sekolah Ana. Kita pakai pengacara dari Jakarta. Soalnya, kalau dari Solo ke Jakarta ongkosnya mahal," pungkasnya. (bai/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads