Kepada wartawan, AKP Bambang Purnomo, Kasat Reskrim Polres Tegal membeberkan, keterangan hasil penyelidikan yang didapat, selain mengungkap pelaku juga menyingkap sisi kehidupan mereka selama menjalin pertemanan selama ini.
Menurutnya, pelaku dan korban meski berumur belia namun sudah tidak ada yang bersekolah. Nurkhikmah hanya tamat atau lulus pendidikan setingkat SMP, demikian pula para pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa dikatakan semacam anak jarang pulang-lah," kata Bambang di Mapolres Tegal, Kamis (15/8/2019).
Selain sering minum-minuman keras, mereka juga kerap berhubungan seks dengan berganti-ganti pasangan. Mereka melakukan dengan dasar suka sama suka.
Seperti yang dilakukan korban dengan salah satu pelaku mabuk dan berhubungan badan. Parahnya lagi itu dilakukan di hadapan teman temannya.
"Ada salah satu tersangka wanita yang mengaku sudah pernah berhubungan seks bergonta-ganti pasangan dengan beberapa teman laki-laki itu," imbuh Bambang Purnomo.
Menurutnya meski bisa dikatakan satu krlompok, antar mereka kerap terjadi perselisihan. Ini dipicu mulai dari rebutan cowok maupun ucapan-ucapan kasar yang terlontar dari omongan mereka.
"Ini juga yang menjadi penyebab terjadinya pembunuhan," lanjutnya.
Selain menjalin hubungan khusus dengan salah seorang pelaku, korban sebenarnya sudah bertunangan dengan laki -aki asal Pemalang. Menurut keterangan pelaku, korban juga berhubungan badan dengan lelaki saat berada di rumah ibunya di Pemalang. Oleh karenanya, sang ibu akhirnya memutuskan agar mereka bertunangan.
"Orang tua korban ini sudah berpisah. Ibunya di Pemalang dan bapaknya di Tegal. Saat anak ini (Nurkhikmah) main ke rumah ibunya itu, dia ketahuan berhubungan badan dengan laki-laki yang saat ini jadi tunangannya," pungkas Bambang.
Kasus Kerangka dalam Karung di Tegal, Ini 5 Pelakunya:
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini