Buya Syafii mengatakan kedatangan Wapres JK ke kediamannya dalam rangka silaturahmi biasa. Namun Buya tak memungkiri bahwa dalam pertemuan itu juga dibahas masalah perpolitikan negara.
"Ya silaturahmi biasa, saya (habis) sakit. Kemudian kita bicara juga tentang politik sedikit lah," kata Buya Syafii kepada wartawan usai pertemuan, Kamis (15/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara yang dibahas adalah susunan kabinet Presiden Jokowi di pemerintahan periode kedua. Buya Syafii mengusulkan susunan kabinet baru harus memperhatikan beberapa aspek, dan kabinetnya harus kompak.
"Saya usulkan bahwa kabinet yang akan datang itu harus yang kompak sekali, yang profesional, berintegritas, punya visi ke depan, yang mengerti Tri Sakti, (paham) pasal 33 Undang Undang Dasar," ungkapnya.
"JK mengatakan ini (penyusunan kabinet Presiden Jokowi periode kedua) juga pertimbangan ada, pertimbangan Jawa-Luar Jawa, pertimbangan partai, tidak selalu mudah tapi harus dicari lah," sambungnya.
Dalam pertemuan itu, lanjut Buya, dirinya juga sempat membicarakan kondisi perekonomian negara dengan JK, termasuk imbas perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat yang berdampak ke Indonesia.
"Sekarang ekonomi kita katanya kalau perang dagang China dan Amerika terus-menerus, itu kita terkena dampaknya itu. Tapi (perekonomian Indonesia) masih tumbuh lima persen," tuturnya.
"Kalau (perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat) terus-menerus ya (berdampak negatif bagi Indonesia). Tapi masih bisa lima persen pertumbuhan ekonomi kita itu," pungkas dia. (ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini