Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi mengatakan lokalisasi itu direncanakan ditutup pada 15 Agustus 2019, tapi diperkirakan mundur sampai akhir Agustus.
Harus ada beberapa tahap terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2019 yang sudah diserahkan ke Gubernur Jateng untuk dievaluasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggaran tersebut salah satunya juga terkait tali asih untuk para pekerja. Sejak Senin (12/8) lalu, Bank Jateng sudah mendatangi Lokalisasi Sunan Kuning untuk jemput bola membuatkan rekening.
Sementara itu, Hendi menyebut penutupan Sunan Kuning memang diwarnai pro dan kontra, sehingga harus berhati-hati agar tidak menjadi polemik. Hendi menegaskan Dinas Sosial dan Satpol PP harus terus memberikan pelatihan agar para pekerja bisa mentas dengan bekal keterampilan yang cukup.
"Pascapenutupan (lokasi) dibuat jadi tempat yang lebih bersahabat buat masyarakat. Kampung tematik, UMKM dengan support Kredit Wibawa, pelatihan, sehingga mandiri tanpa usaha-usaha yang sifatnya masuk prostitusi," jelasnya.
Simak juga video Lokalisasi Gubuk Derita Dirazia, Pria Hidung Belang Berlutut Minta Ampun:
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini