"Kan kita nggak boleh berpretensi, kita harus ada praduga tidak bersalah. Kita tidak melihat orangtua (dari Enzo) atau siapa, tetapi yang penting dirinya," kata Andika di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (9/8/2019).
"Dalam pemeriksaan parameter tes yang kami lakukan, yang bersangkutan oke. Tapi kami juga memahami mungkin ada pendalaman, jadi kita akan lakukan terhadap semuanya bukan hanya kepada dia, dan ini akan melengkapi dari hasil awal," lanjutnya.
Andika menuturkan, pendidikan yang akan ditempuh calon prajurit taruna di Akmil adalah empat tahun. Oleh karenanya, lanjut Andika, sebenarnya masih banyak waktu bagi internal TNI untuk mengukur kemampuan dan integritas calon prajurit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat (hasil pemeriksaan) nanti Mas. Karena hasilnya kan belum ada, lebih baik kita lihat hasilnya nanti gimana. Siapa tahu dia (Enzo) bagus, kan kita belum tahu nih. Jadi hipotesis ini kita tunggu saja dulu," tuturnya.
Pihak TNI, kata Andika, sebenarnya sudah memanfaatkan media sosial untuk melihat calon prajurit taruna di Akmil. Hanya saja hasil penelusuran di media sosial tidak dijadikan satu-satunya acuan, karena pihaknya juga mempertimbangkan aspek lain.
"Itu pasti, (media sosial) pasti menjadi bahan, salah satu bahan penilaian kami. Walaupun itu juga kan tidak bisa serta-merta kemudian membuat justment atau penilaian kita terhadap yang bersangkutan. Itu salah satu variabel saja," kata Andika.
Ketika ditanya soal 3% anggota TNI terpapar radikalisme dan sikapnya tak Pancasilais lagi meminta para jurnalis bertanya ulang kepada Ryamizard terkait pernyataan itu.
"Itukan (pernyataan) dari Menteri Pertahanan, mungkin sebaiknya Mas tanya beliau. Karena beliau yang membuat statement," ujar Andika.
Menurutnya institusi TNI selalu melakukan pengawasan secara berkala ke para prajuritnya. Upaya itu dilakukan untuk membentengi anggota dari paham-paham yang tak sejalan dengan Pancasila.
"Jadi bukannya kami kemudian tidak melakukan apa-apa. Terus pembinaan satuan itukan berlangsung terus. Artinya ya setiap hari (dilakukan pengawasan dan pembinaan), setiap saat, sepanjang tahun," tegas Andika.
Tonton Video Ini Enzo, Taruna Akmil Keturunan Prancis yang Ingin Jadi Kopassus:
(ush/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini