"Ya sudah kalau ada korupsi (termasuk penipuan dana haji) di manapun tindak," ucap Haedar kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro nomor 23 Kota Yogyakarta, Kamis (8/8/2019).
Menurut Haedar, sudah saatnya para pejabat terutama pejabat di lingkungan Kemenag merenung. Selama ini ribuan masyarakat bersusah payah, berjuang untuk bisa pergi ke tanah suci. Namun niat baik tersebut justru diakali pejabat korup.
"Masyarakat yang ingin naik haji itu sampai inden tahunan, bahkan ada 20 tahun. Banyak yang bahkan nyicil untuk bisa nabung (haji). Nah, maka menjadi bentuk tindakan yang kehilangan spiritual ya kalau dana haji itu juga dikorupsi," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pejabat baik yang beragama Islam maupun seluruhnya (umat) beragama untuk mengamalkan agama dan juga Pancasila agar jauhi korupsi, agar hidup tenang, dan kemudian kita ke depan (harus) melangkah dengan gerakan tanpa korupsi," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Jatim menahan Murtaji Junaedi selaku koordinator penyelenggara haji yang menipu 59 calon jemaahnya. Atas keterangan Junaedi, polisi menduga ada oknum Kemenag yang terlibat dalam penipuan itu.
"Saudara Junaedi ini hanya pengepul. Dia juga dijanjikan oleh oknum Kementerian tertentu (Kemenag). Rencananya Junaidi ini juga akan melaporkan oknum ini," ungkap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.
Tonton Video Belum Berangkat, Calon Haji di Polman Sudah Terima Air Zam-zam:
(ush/bgs)











































