Pasar Hewan Batoh Purworejo Kebanjiran 4 Kali Lipat Pedagang Musiman

Jelang Idul Adha

Pasar Hewan Batoh Purworejo Kebanjiran 4 Kali Lipat Pedagang Musiman

Rinto Heksantoro - detikNews
Kamis, 08 Agu 2019 12:51 WIB
Pasar Hewan Batoh, Purworejo (Rinto Heksantoro/detikcom)
Purworejo - Ratusan pedagang hewan kurban musiman membanjiri pasar hewan di Purworejo, Jawa Tengah. Para pedagang hewan setempat mengeluhkan penjualan hewan mereka menjadi kurang laku karena banyaknya pesaing dadakan.

Para pedagang hewan kurban memenuhi pasar hewan Batoh, Kecamatan Bayan, pada Kamis (8/8/2019). Keramaian pasar tidak seperti hari biasanya. Peningkatan jumlah pedagang musiman terlihat jelas dibanding hari-hari biasa.

Pedagang musiman yang sejak pagi membanjiri pasar itu tampak sibuk lalu lalang menawarkan hewan bawaan yang hendak dijual. Pada hari pasaran hewan biasa, jumlah pedagang tak lebih dari 500 orang. Namun, menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini, jumlah pedagang musiman yang berjubel tak kurang dari 2.000 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini ramai banget, padahal kalau hari pasaran biasa paling banyak cuma 500 pedagang, ini sekarang bisa 2.000 lebih. Kalau pasar sini kan hari pasarannya Kamis sama Minggu, hari ini terakhir pasaran karena Idul Adha kan hari Minggu besok, jadi ya sangat ramai," kata salah satu pedagang kambing Pasar Batoh, Hartono (29).


Pasar Hewan Batoh Purworejo Kebanjiran 4 Kali Lipat Pedagang MusimanPasar Hewan Batoh, Purworejo (Rinto Heksantoro/detikcom)

Jumlah pedagang yang membeludak itu dirasakan bahkan seperti melebihi jumlah peminat atau calon pembeli. Karena itu, para pedagang mengeluhkan berkurangnya pendapatan.

Selain kebanjiran pedagang, faktor ekonomi dianggap menjadi pemicu lesunya daya beli. "Rata-rata kambing harganya Rp 2,5-3 juta. Harga di atas Rp 3 juta nggak laku. Ini saja baru laku satu. Benar-benar sepi pembeli, beda dengan tahun lalu, yang sampai kekurangan dagangan," lanjutnya.

Hal yang tak jauh beda juga diungkapkan oleh Giman (50), salah satu pedagang sapi. Agar diminati pembeli, harga sapi dagangannya pun harus diturunkan sehingga ia pun harus merugi.

"Sapi saya jual dari harga Rp 18 juta sampai Rp 23 juta, tapi ini sepi. Ramai tahun lalu. Biar laku, ada sapi yang harganya diturunkan. Mudah-mudahan sapi lain bisa dijual dengan harga tinggi untuk nutup kerugian yang lain," tutur Giman, pedagang yang lain.


Pasar Hewan Batoh Purworejo Kebanjiran 4 Kali Lipat Pedagang MusimanPasar hewan Batoh, Purworejo (Rinto Heksantoro/detikcom)

Sementara itu, seorang pembeli hewan kurban, Fajar (40), mengaku memilih membeli sapi daripada kambing. Selain lebih ekonomis, daging sapi juga lebih diminati daripada daging kambing.

"Harga kambing hitungannya lebih mahal. Kurban sapi bisa buat bertujuh, kalau dihitung-hitung ketemunya lebih murah. Dapat dagingnya juga lebih banyak. Banyak juga yang suka daging sapi daripada daging kambing," ucap Fajar.



Tonton video Showroom Unik di Ponorogo, Kambing Kurban Dimanjakan Bagai di Salon:

[Gambas:Video 20detik]

(mbr/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads