"Katanya (karena) radiasi, kata dokternya. Ini masih belum bisa gerak. Sudah dikasih obat. Kalau belum sembuh, ya periksa lagi," ujar Suneni kepada detikcom, Rabu (7/8/2019).
Suneni bercerita, saat kejadian, Andika menolong korban yang terpental dan pingsan akibat ledakan SUTET yang berada di Kampung Malon, Kelurahan Gunungpati, Kota Semarang, Minggu (4/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, tangan kiri Andika, mulai lengan hingga pergelangan, sama sekali tidak bisa digerakkan. Sedangkan jarinya bisa bergerak, tapi hanya sedikit.
"Kaku, tidak bisa digerakkan," imbuhnya.
Andika kemudian dibawa ke klinik di dekat rumah dan diberi obat pada Senin (5/8). Awalnya Andika dan keluarga tidak pernah menduga ada dugaan akibat radiasi, tapi dokter yang memeriksa Andika menyebut adanya dugaan penyebab radiasi.
Pada waktu yang sama, pihak PLN datang untuk meninjau lokasi sempat melihat kondisi warga sekitar, termasuk Andika. Perwakilan PLN tersebut menawarkan biaya pengobatan.
"Seandainya belum sembuh, nanti diobatkan lagi, ditanggung PLN," kata petugas kepada Suneni.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang anggota tim verifikasi dari PLN pusat, Hariyanto, menambahkan peristiwa di Gunungpati tersebut harus jadi pembelajaran untuk PLN dan para pemilik lahan di sekitar jaringan SUTET.
"Pembelajaran berbagai pihak antara PLN dan warga," kata Hariyanto.
Dia menyebut pohon-pohon di daerah itu terlalu tinggi. Sosialisasi sudah dilakukan, namun, menurutnya, masih ada ketidaktahuan warga sehingga peristiwa itu terjadi.
"Sesuai perpres, jarak clearance SUTET dan konduktor 14 meter, ini terlalu dekat. Pohon akan dieksekusi. Pemilik lahan tidak ada, baru ketemu setelah kejadian," ujarnya.
Insiden di Dekat SUTET Ungaran Sebelum Separuh Jawa Blackout: