Berdasarkan pantauan detikcom, sebelum pembukaan Pendidikan Dasar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol Tahun 2019 dimulai, Enzo pun ikut dalam barisan bersama taruna lainnya. Ia pun terlihat ikut berada di barisan yang memakai seragam lengkap.
Video, Taruna Akmil keturunan Perancis inipun sempat viral. Enzo, merupakan anak dari pasangan Jean Paul Francois dan Siti Hajah Tilaria. Ayahnya Enzo, telah meninggal dunia dan setelah ayahnya meninggal dunia dibawa ke Indonesia diasuh ibunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul. Kan sudah tahu semua, kalau viral," katanya usai membuka Pendidikan Dasar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol Tahun 2019 di Akmil Magelang, Selasa (6/8/2019).
![]() |
Menanggapi akan Enzo yang merupakan WNI keturunan Perancis tersebut, katanya, bagus dan positif. Menurutnya, bapaknya merupakan orang Perancis dan ibunya dari Sumatera Utara serta setelah bapaknya meninggal, Enzo diasuh ibunya di Indonesia. Bahkan dimasukkan ke pondok pesantren.
"Tanggapan saya, ya positif, bagus, apalagi dia bapaknya orang Perancis, ibunya orang Sumatera Utara. Kemudian, sejak bapaknya almarhum dibawa sama ibunya ke Indonesia, dimasukkan ke pesantren," ujar Aan.
"Itu ngajinya mungkin saya kalah kali. Jadi, ngajinya hebat, agamanya bagus, bisa menguasai empat bahasa Inggris, Perancis, Jerman, satu lagi Jepang atau Itali," tuturnya.
Pihaknya menjelaskan jika Enzo sudah menjadi Warga Negara Indonesia.
"Jelas, sudah. Kalau nggak Warna Negara Indonesia, nggak boleh dong. Walaupun, wajahnya, wajah bule," ujarnya.
"Yang jelas, kita punya standar, kalau standarnya tidak memenuhi jelas nggak masuk. Jangankan dia, anak pejabat saja, yang tidak memenuhi syarat ya tidak bisa masuk. Tapi banyak juga anak, kayak kemarin ada anak petani, apalagi bapaknya kerja di bengkel, guru, banyak dari menengah kebawah juga masuk, tapi karena memang bagus itu," katanya seraya menyebut Enzo merupakan anak yatim.
Saat ditanya masuknya Enzo merupakan keturunan yang pertama, katanya, tidak juga karena pernah ada di Angkatan Laut yang WNI keturunan Belanda dan sekarang sudah pensiun
"Nggak juga, jadi dulu. Contoh di Angakatan Laut, pernah Dankormad ada senior sekali sudah pensiun itu dari keturunan Belanda. Wajahnya ya kayak gini juga, tapi sudah warga negara Indonesia. Selama dia sudah memenuhi warga negara Indonesia, bisa," tegasnya.
Aan menjelaskan, pendidikan ini akan dilaksanakan selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, yang taruna dari Akademi Kepolisian akan melanjutkan pendidikan di Semarang. Kemudian, untuk Taruna TNI meliputi Angkatan Darat, Luat dan Udara akan melanjutkan pendidikan selama 3 bulan di Akmil Magelang hingga pangkat Kopral Taruna.
"Pendidikan ini akan dilaksanakan selama 3 bulan, selesai itu teman-teman dari Akademi Kepolisian akan melanjutkan pendidikan di Semarang dan yang Akademi TNI, Darat, Laut, Udara akan melanjutkan 3 bulan lagi disini sampai pangkat Kopral Taruna," katanya.
"Kegiatan integrasi ini sejak kepolisian lepas atau terpisah dari TNI ini yang kelima, dulu masih AKABRI kita sama-sama, tapi sejak Reformasi itu pisah, kemudian ini yang tahun kelima. Ini sangat bermanfaat karena kedepan tugas negara ini, TNI dan Polri harus selalu bersama-sama, harus selalu saling berkoordinasi, harus berintegrasi," katanya.
"Nah, ini diawali dari mereka calon-calon pemimpin TNI dan Polri. Mereka harus saling mengenal, ini jauh lebih bermanfaat, jauh hubungan batin historinya akan sangat kuat. Seperti contoh saya dengan rekan-rekan saya yang di Kepolisian hubungannya jauh lebih dekat karena pernah merasakan pahit, susah, senang, suka, duka di Lembah Tidar. Ini kenangan tidak akan kita dilupakan," tuturnya.
Nantinya selama 3 bulan di kawah candradimuka Akmil Magelang, katanya, dari semula yang baru saja lulus dari SMA, dari sipil akan dibentuk menjadi militer serta dari sipil menjadi polisi. Hal tersebut meliputi kedisiplinan, sikap, hormat, hirarki dan mental.
"Yang pertama disini kita akan mengenolkan mereka yang mereka semua baru lulus dari SMA, jadi kita rubah dari sipil menjadi militer, menjadi polisi. Jadi, paling tidak kedisiplinan, sikap, hormat, hirarki, harus ada sama mental juga. Jadi belum masuk keilmu tentaranya belum, tapi bagaimana merubah mental mereka siap untuk masuk ke pendidikan selanjutnya. Paling tidak disini, mulai kita latih bagaimana berintegrasi," pungkasnya.
Video Ini Enzo, Taruna Akmil Keturunan Prancis yang Ingin Jadi Kopassus:
(bgk/bgs)