Kata Menristekdikti soal 2 Mahasiswa Probolinggo Sediakan Buku PKI

Kata Menristekdikti soal 2 Mahasiswa Probolinggo Sediakan Buku PKI

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 01 Agu 2019 15:20 WIB
M Nasir -- Foto: Angling AP/detikcom
Semarang - Menristek Dikti, M Nasir, berkomentar terkait 2 mahasiswa yang menyediakan buku berbau PKI di lapak baca gratis di Probolinggo. Menurut Nasir paham PKI jika untuk kajian akademik dipersilakan, namun bukan sebagai ideologi.

Paham komunis, marxisme, dan ideologi serupa lainnya boleh dipelajari dengan koteks kajian akademik. Namun dengan tegas Nasir meminta mimbar akademik soal itu tidak dibawa keluar.

"Mimbar akademik memberikan kesempatan, tapi bukan jadi ideologi. Kalau mimbar akademik dibawa keluar itu salah. Ajarkan khilafah, marxisme, kapitalis silakan (dalam mimbar akademik)," kata Nasir di Undip, Semarang, Kamis (1/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dengan tegas Nasir menyebut negara Indonesia memiliki 4 pilar kebangsaan yang dijaga yaitu NKRI, Pancasila sebaai ideologi negara, Undang-undang Dasar, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

"Silakan (diajarkan dalam akademik), tapi negara memilih menjaga 4 pilar kebangsaan," tegasnya.

Untuk diketahui 2 mahasiswa bernama Muntasir Billah alias Momon (24) dan Saiful Anwar (25) terpaksa berurusan dengan polisi karena menyediakan sejumlah buku bacaan tentang biografi D N Aidit, yang merupakan pimpinan PKI.


Buku berbau PKI itu mereka sediakan di lapak baca gratis, yang mereka gelar di Alun-alun Kota Kraksaan. Dua pemuda itu diamankan pada Sabtu (27/7) sekitar pukul 21.00 WIB. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads