Ditemui wartawan di kediamannya di Perum Nogotirto, Gamping, Sleman, Buya sedikit menceritakan soal kondisinya kesehatannya.
"Sudah membaik lah ya, batu ginjalnya sudah mulai keluar sedikit sedikit. Kemarin Selasa (23/7) itu berdarah-darah. Sudah ditembak melalui gelombang kejut di RS Hardjolukito, ada satu jam," kata Buya Syafii, Selasa (30/7/2019) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fisik sebetulnya sudah tak mampu, tapi pikiran masih, ada pertempuran antara fisik dan otak," kata Buya Syafii yang kini menjabat anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.
Secara umum, Buya menyebut tak ada pantangan sepulang dari rumah sakit. Dokter mengizinkan Buya kembali beraktivitas asalkan mampu mengontrol diri.
"Saran dokter, saya bebas saja, tapi apa, tak ada pantanganlah. Aktivitas harian tak ada pantangan," ucap Buya.
"Tapi ada keluhan, pinggang masih agak sedikit sakit. Juga kontrol konsumsi gula, tapi bersepeda masih (boleh)Rp, makan tengkleng masih," sambungnya.
Buya menceritakan dirinya mendapatkan kiriman masakan tengkleng dari seorang perwira menengah dari Mabes TNI.
"Kemarin itu ada seorang kolonel AD dari mabes, dia, saya nggak begitu kenal, dia kirim tengkleng ke sini, ada sate, gulai, tongseng. Dia tahu mungkin dibaca di media, banyak sekali, saya makan sedikit, jangan lahaplah, tapi tengkleng itu enak, yang tanpa santan," tutup Buya sambil melepas tawa kepada wartawan.
Simak Juga 'Buya Syafii Ingin Mengembalikan Kiblat Bangsa':
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini