Warga di Gunungkidul Gali Telaga yang Mengering Demi untuk Minum Ternak

Warga di Gunungkidul Gali Telaga yang Mengering Demi untuk Minum Ternak

Pradito Rida Pertana - detikNews
Selasa, 30 Jul 2019 18:03 WIB
Galian tanah di telaga yang mengering di Gunungkidul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Gunungkidul - Warga Dusun Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul masih menggali tanah di sebuah telaga yang sudah mengering. Warga menggali telaga untuk mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak.

Pantauan detikcom, Selasa (30/7/201) tampak Telaga Banteng, Dusun Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul sudah mengering. Meski mengering, tampak rerumputan tumbuh di dasar telaga tersebut.

Melongok lebih jauh, detikcom mendapati beberapa lubang yang sengaja digali untuk mendapatkan air bersih, hal itu tampak dari genangan air di salah satu lubang. Terlebih, terdapat pula gayung air di pinggir lubang dengan diameter setengah meter tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dusun Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Yulianto (38) menjelaskan, bahwa lubang itu adalah bekas galian warga yang mencari air di Telaga Banteng. Warga menggali tanah hingga membentuk lubang karena debit air di Telaga tersebut telah habis sejak Bulan Juni.

Telaga Banteng, Gunungkidul mengering.Telaga Banteng, Gunungkidul mengering. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Habisnya air di Telaga (Banteng) karena dimanfaatkan warga saat musim kemarau. Kalau (air Telaga Banteng) sudah habis biasanya ada warga yang menggali tanah agar sumber airnya muncul, karena sumber air di Dusun ini (Ngricik) hanya di Telaga itu," ucapnya saat ditemui di Dusun Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul.


Kendati demikian, Yulianto menyebut tidak semua warga menggali tanah di Telaga Banteng untuk mendapatkan air. Mengingat saat ini warga sudah mendapat bantuan satu unit truk tangki dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dropping air.

"Jadi warga yang masih menggali tanah di telaga itu tidak setiap hari, biasanya saat pagi-pagi sekali atau menjelang maghrib. Dan air yang didapat itu (hasil menggali tanah di Telaga Banteng) biasanya digunakan untuk minum ternak," ucap Yulianto yang sehari-hari ikut membantu proses dropping air untuk warga Dusun Ngricik.

Bekas galian membentuk lubang di Telaga Banteng, Dusun Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul.Bekas galian warga di Telaga Banteng, Dusun Ngricik, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Kalau untuk konsumsi sehari-hari tidak ada yang ambil air dari situ (menggali tanah di Telaga Banteng). Jika memang sedang kosong (tidak ada bantuan), warga pilih beli air per tangki isi 6 ribu liter seharga Rp 120 ribu, apalagi setelah dapat bantuan (1 unit) truk tangki dari Presiden dalam sehari kami bisa dropping air 8 sampai 9 kali," sambung Yulianto.

Terlebih, lanjut Yulianto, saat ini banyak bantuan air bersih dari berbagai pihak. Menurutnya hal itulah yang membuat sebagian besar warga tak lagi menggali tanah di Telaga Banteng untuk mendapatkan air.



Simak Juga 'BNPB: 7 Provinsi Dilanda Kekeringan':

[Gambas:Video 20detik]

(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads