Meski demikian, Buya Syafii masih harus menjalani rawat jalan.
"Setelah pulang, Buya ada proses rawat jalan, kontrol rutin ke rumah sakit," kata Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping, Ahmad Faesol saat dihubungi wartawan, Senin (29/7/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk masa rawat jalannya sampai kapan, nanti melihat hasil evaluasi dari dokter," jelas Ahmad.
Sementara itu, tim dokter kepresidenan yang diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk memantau kondisi Buya, saat ini telah kembali ke Jakarta.
"Dokter kepresidenan hanya memonitor, untuk penanganan dipercayakan kepada dokter RS PKU Muhammadiyah," imbuh Ahmad.
Diketahui, Buya Syafii dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping sejak Selasa (23/7) pagi. Pada Jumat (26/7) malam, Buya Syafii dirujuk ke RSPAU Hardjolukito untuk menjalani tindakan penembakan batu ginjal.
Proses penembakan tiga batu ginjal bagian kanan sebanyak 3.596 kali berjalan lancar. Setelahnya Buya kembali dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk menjalani pengobatan lanjutan.
Kabar Buya sakit membuat Presiden Joko Widodo khawatir. Jokowi langsung mengirim tim dokter kepresidenan untuk memantau kondisi Buya yang kini menjabat anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Sejumlah nama juga menjenguk Buya di rumah sakit, seperti Mensesneg Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md hingga permaisuri Keraton Yogyakarta GKR Hemas.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini