Sedimentasi Sumbat Pintu Air, Bendungan Wilalung Kudus Dinormalisasi

Sedimentasi Sumbat Pintu Air, Bendungan Wilalung Kudus Dinormalisasi

Akrom Hazami - detikNews
Rabu, 24 Jul 2019 17:16 WIB
Petugas alat berat melakukan normalisasi Bendungan Wilalung, Kudus.Foto: Akrom Hazami/detikcom
Kudus - Datangnya musim kemarau dimanfaatkan untuk kegiatan normalisasi Bendungan Wilalung, di Dukuh Babalan, Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hal itu dilakukan karena pintu air tersumbat sedimentasi.

Tak tanggung-tanggung, lapisan sedimen yang menyumbat pintu air Bendung Wilalung mencapai kedalaman 3 meter.

Korlap Pintu Banjir Bendung Wilalung Noor Ali, mengatakan, pihaknya memang melakukan normalisasi di pintu air Bendung Wilalung sejak Selasa (23/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu (normalisasi) mulai kemarin Selasa. Tujuannya untuk mengeruk lapisan sedimentasi di pintu nomor 6,7,8," kata Noor Ali kepada detikcom di kantornya, Desa Kalirejo, Undaan, Kudus, Rabu (24/7/2019).


Noor Ali menjelaskan pengerukan dilakukan karena nantinya pintu air akan diperbaiki.

"Itu kan tertutup sedimen. Sedangkan pintu tersebut mau diperbaiki. Kalau tidak, tidak mengangkat lumpur sedimen dulu jelas tidak bisa diperbaiki," ujarnya.

Rencana pengerukan pintu air Bendung Wilalung, kata dia, akan dilakukan hingga kedalaman kurang lebih 3 meter ke bawah.

"Harusnya kan lebih dalam. Untuk pengerukan kalau alat berat membuat lubangan di daerah pintu itu mungkin satu minggu selesai," beber dia.


"Selebihnya kita lakukan manual tenaga manusia. Masalahnya kan di dalam pintu tidak bisa pakai alat. Untuk normalisasi manual, kalau dapat tenaga langsung, bisa selesai 12-15 hari," terang Noor Ali.

"Kan gini, saya diberi tugas di irigasi dan pintu banjir Wilalung. Kalau ada banjir kiriman dari selatan, bisa siaga. Bisa membuka pintu air yang ke arah Juwana," tambahnya.

Pantauan di lokasi, seorang petugas ekskavator sibuk mengeruk lapisan sedimen pintu air. Kebetulan tidak ada air sedikit pun di sekitar bendungan. Sehingga pengerukan bisa dilakukan dengan lancar.

Tidak adanya air di Bendungan Wilalung, kata Noor Ali sudah terjadi sejak Juni 2019. Tepatnya saat masa prapanen padi.

"Karena di BPSDA Seluna memang ada aturan main, untuk penggelontoran air untuk irigasi. Untuk di Wilalung, kesepakatan dari rapat, akhir Juni sudah tidak mengalir. Karena pertama, memang diperkirakan akhir Juni itu untuk tanaman atau padi sudah mulai panen. Atau 30 persen panen. Selebihnya, itu menunggun masa panen," bebernya.

"Untuk daerah genangan seperti di Desa Wates, Karangrowo, Ngeluh, itu sudah disediakan ada embung sudah diisi semua. Sebelum ada penutupan air di Bendung Wilalung. Sudah tak (saya) antisipasi begitu," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads