Menristekdikti: Banyak Profesor Tua, Kecil Manfaatnya untuk Negara

Menristekdikti: Banyak Profesor Tua, Kecil Manfaatnya untuk Negara

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 24 Jul 2019 14:14 WIB
Ilustrasi (Foto: iStock)
Semarang - Menristekdikti, M Nasir, menyebut jumlah profesor di Indonesia sangat kurang bahkan sudah tua-tua. Ia berharap banyak profesor muda di bawah 40 tahun agar bisa lama mendedikasikan diri ke Bangsa.

Hal itu diungkapkan usai menghadiri pengukuhan Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto, sebagai guru besar Universitas Negeri Semarang (Unnes). Ia menyebut jumlah guru besar atau profesor masih sangat terbatas.

"Jumlah masih sangat terbatas, masih sekitar 5.500. Kita mau tambah lagi (profesor) karena sudah tua semua. Saya harap usia 35 atau 40 sudah profesor. Kalau tua itu manfaat untuk negaranya kecil," kata Nasir di auditorium Unnes, Rabu (24/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kesulitan untuk meraih gelar profesor menurut Nasir yaitu pada publikasi riset. Sehingga belum banyak profesor usia muda yang dihasilkan. "Kendala ada pada publikasi, tidak mudah, ini bikin orang stres," jelasnya.

Untuk mendorog adanya profesor muda, akan ada program untuk pembiayaan riset. Dengan itu diharapkan bisa mendongkrak jumlah profesor menjadi sekitar 29 ribu orang.

"Sangat kurang, baru 5.500, idealnya punya dosen 290 ribu 10 persennya guru besar, sekitar 29 ribu. Ada program membiayai riset," pungkasnya. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads