Setelah kejadian, para korban ini langsung dievakuasi ke RSI Muhamadiyah Pekajangan untuk penanganan medis. Satu korban tewas adalah Taufik Mailano (15), warga Bojong Lor RT 2 RW 1, Bojong, Pekalongan.
Sedangkan tiga korban lainnya yang mengalami luka-luka yakni Refal Giat Setiawan (16), Efan Khafis (16) dan Chandra (15), ketiganya warga Bojonglor RT 1 RW1, Bojong, Pekalongan. Ketiganya mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya dan juga kepala. Namun usai menjalani perawatan medis ketiganya sudah bisa diajak berkomunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu naik saya berlima. Satu orang bayar Rp 10 ribu. Saat naik pintu depannya mau lepas, terus jatuh. Sadar-sadar saya sudah sampai sini (rumah sakit)," kata dia, Rabu (24/7/2019).
Hal yang sama juga dirasakan dua teman lainnya yang tidak mengetahui persis apa yang terjadi. Haya merasakan begitu saja terjatuh terus pingsan.
Sementara, Margono, ayah korban tewas nampak terpukul atas apa yang menimpa anak ketiganya. Menurut Margono dirinya tidak mengetahui bila anaknya pergi ke Pasar Malam yang Selasa malam merupakan hari pertama dibuka melayani warga masyarakat.
"Tadi pamitnya ke rumah teman, tahu-tau dapat kabar jatuh," jelasnya saat melihat kondisi anaknya yang sudah tidak bernyawa lagi.
Terpisah usai melakukan olah kejadian perkara, Kasatreskrim Polres Pekalongan, AKP Heri Heriyanto, menjelaskan pihaknya masih mendalami kasus ini. Menurutnya, operator wahana telah diamankan untuk dimintai keterangan.
"Sampai sekarang operator baru kita amankan di polsek. Setelah ini kita akan membawa operator beserta saksi-saksi untuk dimintai keterangan guna proses penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.
Seperti berita sebelumnya, wahana perahu gila atau biasa disebut kora-kora di Pasar malam yang digelar di Jajar Wayang, Kecamatan Bojong, Selasa malam, ambruk. Akibatnya, satu orang meninggal dunia, 3 lainnya luka-luka. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini