Hal itu diungkapkan Sri Mulyani di Kampus Universitas PGRI Semarang (Upgris) dalam orasi ilmiahnya di Dies Natalis ke-38 Upgris. Dalam sambutannya Sri Mulyani menjelaskan soal tantangan era revolusi industri 4.0 dan menghadapi era society 5.0.
"Industry 4.0 atau Society 5.0 merupakan momentum perubahan bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mengejar ketertinggalan dan menjadi negara maju," kata Sri Mulyani, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alokasi APBN 20 persen untuk pendidikan terus diprioritaskan untuk meningkatkan akses putra-putri Indonesia pada dunia pendidikan yang bermutu," ungkapnya.
Kemudian Sri Mulyani mencontohkan penerima Bantuan Program Indonesia Pintar yang meningkat jadi 20,1 juta penerima pada tahun 2019 sedangkan tahun lalu 19,6 juta. Selain itu penerima BOS juga meningkat 243 persen sejak tahun 2014. Berbagai beasiswa juga sudah disalurkan kepada banyak siswa dan mahasiswa, selain itu juga untuk memperbaiki kualitas sarana pendidikan.
"Anggaran pendidikan terus meningkat setiap tahun dan telah naik signifikan dibanding lima tahun lalu, yaitu dari Rp 353,4 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 492,5 triliun di tahun 2019, atau naik sebesar 39,4 persen," jelas menteri asal Semarang itu.
Salah satu komponen utama dalam alokasi anggaran pendidikan, lanjut Menkeu, adalah kompensasi bagi guru yang memegang peranan sentral di dalam sistem pendidikan. Ia menyebut negara memberikan kepercayaan dan harapan yang besar kepada guru untuk mendidik generasi muda Indonesia menjadi manusia yang unggul dan berkarakter.
"Atas perannya yang vital, Pemerintah memberikan alokasi tunjangan profesi kepada guru, bukan hanya mereka yang telah diangkat sebagai Guru PNS. Bahkan, jumlah Guru Non PNS penerima tunjangan di APBN 2019 meningkat 32 persen dari 424,9 ribu Guru Non PNS di 2018 menjadi 562,6 ribu Guru Non PNS di 2019," jelas Sri Mulyani.
"Secara total sekitar 60 persen alokasi anggaran pendidikan digunakan untuk gaji dan tunjangan guru," imbuhnya.
Di akhir orasi ilmiahya, Sri Mulyani berpesan agar dosen dan pengajar bersemangat mendidik generasi muda. Ia juga berharap para pendidik memberikan kebiasaan membaca yang masif kepada peserta didiknya untuk meningkatkan minat baca. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini