Puluhan anggota yang terdiri dari berbagai daerah di Kabupaten Jepara mendatangi masjid yang sudah ditargetkan untuk bergotong-royong membersihkannya. Komunitas yang berdiri sejak dua tahun itu beranggotakan dari berbagai latar belakang pekerjaan.
Bukan hanya lantai, semua tempat di masjid secara menyeluruh. Mulai dari lantai, karpet, tempat wudu, dinding, atap, bahkan peralatan masjid yang rusak akan diservis seperti sound system dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, paparnya, dinding yang retak ataupun cat yang rusak akan diperbaiki dan dicat ulang. "Kalau perlu dicat, ya dicat ulang. Untuk kerak lantai dan dinding tempat wudlu dan toilet juga harus bersih," imbuh Cocom, panggilan akrabnya.
Untuk satu masjid, biasanya mereka membutuhkan biaya Rp 300 ribu - Rp 400 ribu. Namun, biaya itu ditanggung secara swadaya anggota komunitas. "Kami semua yang menanggung. Jadi semua gratis. Ini murni untuk masjid, tidak ada muatan apapun, kami ikhlas," ungkapnya.
Namun, keberadaan komunitas tersebut pernah mendapat penolakan dari salah satu masjid yang akan dibersihkan. Itu lantaran minimnya informasi yang diterima masyarakat.
"Ditolak pernah. Tapi itu karena informasi soal komunitas kami minim di masyarakat. Sehingga waktu proses pemilu (Pilpres) kami sempat setop sementara. Sekarang, kami melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas," papar dia.
![]() |
Cocom menceritakan asal mula berdirinya komunitas tersebut karena keprihatinan terhadap honor marbot yang dinilainya masih di bawah rata-rata.
"Jangan salahkan marbut (takmir) kalau masjid-masjid kurang bersih. Honornya saja memprihatinkan. Ini yang membuat kami bergerak dan mendirikan komunitas ini. Ya, untuk membantu marbut," ungkapnya.
Selain itu, masjid merupakan tempat ibadah yang menjadi tanggungjawab masyarakat secara umum.
"Kalau tempat ibadah bersih, kan ibadah kita menjadi nyaman dan khusyuk. Dari gerakan ini kami harap mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tempat ibadah. Prinsipnya masjid hanya sekali kita bantu, selanjutnya kami serahkan masyarakat setempat. Ada 2.000 lebih masjid di Jepara, saat ini baru 70-an masjid yang sudah kami bersihkan," tuturnya.
Terakhir, dalam gerakan bersih-bersih itu juga sekaligus memberikan pendidikan fikih terutama berkait dengan tata cara menjaga kesucian tempat ibadah. "Iya, kami beri pengertian soal fikih, biar ibadah benar-benar sesuai dengan hukumnya," tandasnya.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini