Menpan RB, Syafruddin dalam sambutannya mengatakan sejak tahun 2014, proposal yang diajukan terus meningkat bahkan tahun ini ada 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara online melalui Sistem Informasi Pelayanan Publik (Sinovik). Jumlah ini meningkat dari tahun 2018 yang mencapai 2.824 proposal inovasi.
"Total sampai sekarang jumlahnya 13.214 inovasi publik," kata Syafruddin di lokasi penyerahan penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 di Gumaya Hotel Semarang, Kamis (18/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jawa Tengah terbanyak sehingga dipilih menjadi tuan rumah. Tahun depan di Surabaya, mudah-mudahan tahun depan bisa geser ke Bandung," jelasnya.
Penghargaan dibagi dalam 6 kategori yaitu Kementerian, Lembaga, Provinsi, Kota, Kabupaten, dan Badan Usaha Milik Negara.
"Ini untuk memudahkan masyarakat memperoleh hak dengan terobosan inovasi," pungkas Syafruddin.
Yang menarik dan membuat tertawa tamu yang datang yaitu ketika nama inovasi disebut karena mayoritas menggunakan singkatan yang lucu.
Contohnya di kategori Provinsi dari DKI Jakarta ada inovasi Telor Dadar 112 yang artinya Telepon Orang dalam Kedaruratan 112. Kemudian di Jawa Tengah ada inovasi Payjem Pas Ngamuk yang artinya (pelayanan penjemputan pasien ngamuk) yaitu untuk penanganan cepat penderita kejiwaan.
Seolah tak ingin kalah dalam memberi nama di kategori kementerian juga ada inovasi bernama unik yaitu Pinter Melatih Anak Kobra dari Kementrian Sosial. Inovasi tersebut memiliki kepanjangan Pendidikan Karakter Melalui Terapi Psikososial Bagi Anak Korban Radikalisme.
"Penilaiannya ada tim independen, tim evaluasi, lengkap sekali. Ini tidak main-main, sangat kompetitif," tegasnya.
Sementara itu Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan nama-nama unik itu dimaksudkan agar mudah dikenal masyarakat. Tujuan utamanya yaitu memberikan inovasi pelayanan cepat dan praktis bagi masyarakat.
"Itu nama, memudahkan, yang penting aplikasinya," kata Ganjar.
Ia mengatakan cukup terkejut denga hasil 22 inovasi bisa lolos dari Jawa Tengah. Inovasi itu diperoleh dari Pemerintah Provinsi Jateng dan juga 11 daerah di Jawa Tengah.
"Mereka (penilai) punya indikator. Saya saja kaget ada 22," ujar Ganjar.
(alg/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini