Kepala Sekolah SD Wonolagi, Desa Ngleri, Kecamatan Pleyen, Gunungkidul, Karitas Marsudianti menjelaskan, bahwa penyebab tidak adanya murid pada ajaran baru ini karena SDN Wonolagi berada di perbatasan Gunungkidul dan Bantul. Terlebih, akses menuju SD N tersebut terbilang ekstrem.
"Jumlah murid di SDN Wonolagi hanya 11 orang dan untuk ajaran baru ini tidak ada ada murid baru," kata Karitas kepada wartawan, Selasa (16/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski kekurangan murid, Karitas menuturkan bahwa tenaga pengajar di sekolah tersebut masih bekerja sesuai tupoksinya. Menurutnya, ada lima orang yang masing-masing terdiri dari satu guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), satu guru Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), satu guru pengganti, satu guru agama, dan satu tukang kebun yang mengajar 11 murid.
"Meski sedikit, KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di SDN Wonolagi berjalan seperti sekolah pada umumnya. Meski beberapa guru menjumpai kesulitan karena media pembelajaan di SD Wonolagi kurang memadai," ucapnya.
Kendati demikian, ia mengakui banyak mendapat perhatian dari pihak ketiga, khususnya dari mahasiswa-mahasiswa yang memberi bantuan berupa peralatan sekolah. Karitas menyebut bantuan itu sangat berarti bagi kegiatan belajar mengajar di SDN Wonolagi.
![]() |
Terkait kekurangan murid tersebut, Karitas tak menjadikannya masalah. Mengingat Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X telah memberi dispensasi khusus bagi SD N Wonolagi.
"Pernah pada tahun 2014 dan 2015 tidak menerima murid, tapi setelah Sultan (HB X) datang kami diminta tetap menerima murid berapapun jumlahnya," ucapnya.
"Mungkin karena Sultan melihat medan yang ekstrem untuk ke sekolah, dan karena itu pada tahun 2016 kami kembali menerima murid baru," imbuhnya.
Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olah Raga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rosyid membenarkan kekurangan murid yang dialami oleh SDN Wonolagi. Menurut Bahron, tak menutup kemungkinan untuk ke depannya Disdikpora akan melakukan regrouping terhadap sekolah tersebut.
"Kalau suatu saat transportasi di sana sudah bisa maka akan diregrouping ke sekolah terdekat," ucap Bahron saat dihubungi wartawan.
Menurutnya, untuk saat ini belum memungkinkan untuk melakukan regrouping Sekolah. Mengingat proses belajar dan mengajar di SD tersebut masih berjalan sesuai dengan semestinya.
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini