Sampai saat ini, sekitar puluhan sumur darurat yang dibuat warga Undaan, Kudus. Sumur tersebut digunakan untuk mengairi areal pertanian maupun mencukupi kebutuhan air bersih bagi keluarganya. Sumur darurat itu biasa disebut sumur gowak.
Kondisi ini menjadi berkah tersendiri bagi si pembuat sumur darurat. Salah satunya adalah Sundono (55) warga Desa Glagahwaru, RT 5 RW 3, Kecamatan Undaan, Kudus. Pak Sundon, begitu sapaan akrabnya, mengaku telah mendapatkan order buat sumur sejak awal Juni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BNPB: 7 Provinsi Dilanda Kekeringan |
Menurut Sundon, lokasi pembuatan sumur yang ditanganinya berada di Desa Terangmas, Desa Glagahwaru dan Desa Undaan Kidul. "Di tiga desa tadi. Kedalaman sumur 6 meter dan diameter 1 meter," terang Sundon.
![]() |
Untuk membuat satu sumur, pria yang telah menekuni keahliannya 20 tahun lebih itu mengaku menghabiskan waktu sekitar 12 jam. Dalam bekerja, dia mendapatkan bantuan seorang rekan satu desanya.
Dia hanya menggunakn alat sederhana yaitu berupa cangkul khusus bermata tiga, cangkul biasa, serta satu ember. Dengan bayaran per meternya adalah Rp 50 ribu.
"Per sumur kadang 6 meter, kadang keluar kadang tidak. Per meter 50 ribu. Dengan penggarapan sekitar 12 jam. Kalau tidak keluar airnya, saya tetap dibayar. Tapi ya tergantung kesepakatan sebelumnya. Antara saya dengan si pemesan pembuatan sumur," imbuh dia.
Dia biasanya telah menentukan titik-titik yang kemungkinan akan keluar air. Dia punya cara sendiri yakni dengan memasang tiga daun pisang secara terpisah di titik yang ditentukannya.
"Ada tiga daun pisang yang saya taruh di titik yang saya perkirakan akan keluar airnya. Daun dipasang di atas tanah sehari sebelumnya. Di atasnya saya beri lilin yang menyala. Esoknya saya buka daunnya. Kalau daunnya basah, maka di situlah terdapat sumber air," ungkap Sundon.
"Itu cara yang saya lakukan kalau lokasinya bukan di sawah. Kalau di sawah malah lebih mudah. Tinggal mencari lubang ketam. Di situ saya gali, kemungkinan besar akan keluar airnya," tambah dia.
Bagaimana kalau tidak berhasl keluar air di sumur yang dibuatnya? "Kadang 6 meter belum ada. Kadang 4 meter sudah ada airnya. Kalau tidak berhasil, ya geser ke tempat lain," tandasnya enteng.
Seorang yang pernah memesan Sundon membuatkan sumur darurat, adalah Seri warga Desa Glagahwaru RT 1 RW 3. "Saya minta dibuatkan sumur gowak oleh Pak Sundon sekitar 5 Juni. Saya buat sumur untuk Irigasi sawah," kata Seri.
(mbr/mbr)