Keluhkan Bau Tak Sedap Limbah Pabrik, Warga Datangi DLH Bantul

Keluhkan Bau Tak Sedap Limbah Pabrik, Warga Datangi DLH Bantul

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 15 Jul 2019 15:08 WIB
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Bantul - Puluhan warga Dusun Karangnongko, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul. Sebab saluran irigasi warga tercemar limbah dan menimbulkan bau tak sedap.

Pantauan detikcom di Kantor DLH Kabupaten Bantul, sebelum masuk ke Kantor, warga tampak membentangkan spanduk bertuliskan "Jangan tutup mata, sudah bertahun-tahun warga kami diracuni limbah pabrik". Tak hanya itu, salah seorang warga turut membawa sebuah galon berisi air berwarna putih pekat yang di dalamnya terdapat beberapa ikan dalam kondisi mati.

Salah seorang warga Dusun Karangnongko, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Waljito mengatakan kedatangannya bersama warga adalah untuk mengadukan masalah pencemaran saluran irigasi. Menurutnya, akibat pencemaran itu merubah warna air dan menimbulkan bau tidak sedap pada saluran irigasi.
Kekuhkan Bau Tak Sedap Limbah Pabrik, Warga Datangi DLH BantulFoto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Pencemaran (air di saluran irigasi Dusun Karangnongko) ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Karena itu kami datang ke DLH (Kabupaten Bantul) untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas masalah ini," katanya saat di Kantor DLH, Kabupaten Bantul, Senin (15/7/2019) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena saluran irigasi ini dimanfaatkan untuk pertanian dan kegiatan sosial seperti lomba mancing setiap 17 Agustus. Tapi sekarang airnya jadi berwarna putih, baunya sangat menyengat dan itu terjadi setiap hari," imbuh Waljito.

Tak hanya berwarna putih, menurutnya warna air kadang berubah menjadi warna biru bahkan merah. Bahkan, dampak pencemaran itu berdampak pada salah satu sumur milik warga.

"Dugaannya pencemaran itu berasal dari limbah pabrik di sekitaran Dusun Karangnongko. Karena itu kami minta DLH agar mengusut tuntas dan cari siapa pelakunya, dari industri mana, nanti warga akan ambil sikap," ujarnya.

"Karena menurut UU (Undang-undang) nomor 32 tahun 2009 sudah jelas, mereka harus tanggungjawab terhadap kerusakan lingkungan," sambung Waljito.

Sementara itu saat detikcom melihat langsung saluran irigasi di Dusun Karangnongko, Desa Panggungharjo, Sewon, warna air di saluran irigasi RT 8 dan RT 9 berwarna putih pekat. Selain itu dari saluran tersebut tercium bau yang sangat menyengat.

Ketua RT 8, Dusun Karangnongko, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Pawan menjelaskan, kondisi ini telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Menurutnya, pencemaran itu muncul setiap hari dan paling parah terjadi saat dini hari menjelang pagi hari.
Kekuhkan Bau Tak Sedap Limbah Pabrik, Warga Datangi DLH BantulFoto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Paling menyengat itu mulai dini hari sampai jam 4 pagi, kadang juga warna airnya jadi merah dan biru. Tapi kalau paling sering airnya berwarna putih pekat dan itu berlangsung seharian," ujarnya saat ditemui di pinggir saluran irigasi RT 8, Dusun Karangnongko, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Senin (15/7/2019).

Ia mengatakan akibat pencemaran saluran irigasi itu membuat warga terganggu. Khususnya dari bau menyengat yang muncul dari saluran tersebut.

"Airnya itu sangat bahaya mas, wong pernah kita tes dengan menaruh ikan di dalam ember berisi air warna putih itu. Hasilnya dalam 5 menit ikannya mati semua, kan artinya bahaya itu untuk makhluk hidup, apalagi banyak bebek yang minum air dari saluran irigasi itu," kata Pawan.

"Dan untuk warga yang terdampak langsung 20 KK (Kepala Keluarga)," sambungnya.

Terkait sumber limbah yang mencemari saluran irigasi itu, Pawan tidak mengetahuinya secara pasti. Namun ia menduga air tersebut berubah warna dan berbau menyengat karena tercemar limbah dari 2 pabrik yang berada di Dusun Karangnongko.

"Kalau yang dicurigai ada 2 pabrik yaitu pabrik kulit dan tekstil, dulu pak Lurah (Panggungharjo) pernah memanggil pihak pabrik kulit dan kalau satunya (pabrik tekstil) sepertinya belum," ucap Pawan.

"Karena semakin parah, tadi perwakilan warga datang ke DLH dengan harapan masalah ini bisa segera selesai," imbuh Pawan.

Menanggapi adanya keluhan warga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul langsung mengambil sampel air di saluran irigasi Dusun Karangnongko. DLH akan menguji kandungan air tersebut untuk menentukan apakah berasal dari limbah pabrik atau lainnya.

"Kita sudah sepakat untuk segera ditindaklanjuti, dan hari ini petugas akan mengambil sampel air (di saluran irigasi Dusun Karangnongko) di 4 titik," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho di Kantor DLH Bantul.

Ari mengatakan DLH belum bisa memastikan dan mengambil sampel terlebih dahulu untuk diuji laboratorium.

"Kita cermati dulu apakah benar (pencemaran saluran irigasi) dari sana. Nanti dari hasil pengambilan sampel (air di saluran irigasi) kita analisis apakah bahaya atau tidak. Hasil uji sampel itu untuk menentukan langkah kita selanjutnya," kata Ari.

Pantauan detikcom di Dusun Karangnongko, Desa Panggungharjo, Sewon beberapa petugas DLH Kabupaten Bantul tengah mengambil sampel air di saluran irigasi. Petugas membawa dua jeriken kecil berisi air yang tercemar untuk uji laboratorium.

Ari menambahkan, jika hasil uji laboratorium menyatakan air di saluran itu mengandung bahan berbahaya, DLH akan mengambil langkah tapu tidak serta merta langsung menutup pabrik yang bersangkutan.

"Pemerintah punya fungsi pembinaan, jadi tidak serta merta langsung ditutup juga kalau (pabrik yang membuang limbah) tidak taat kepada peraturan. Kalau ternyata mereka sudah punya instalasi limbah juga akan kita cari penyebabnya kok bisa mencemari lingkungan warga," katanya.




(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads