"Kita berkoordinasi dengan Satgas Densus, kita koordinasi peristiwa yang berada di wilayah hukum kita," kata Direktur Reskrimum Polda DIY, Kombes (Pol) Hadi Utomo, kepada wartawan di Mapolsek Pengasih, Kamis (4/7/2019).
Hadi menilai peristiwa penembakan pospol ini tergolong aksi teror karena menganggu ketenangan masyarakat. "Semoga segera terungkap," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah akan ada penebalan pengamanan atau peningkatan patroli buntut peristiwa ini, Hadi menyebut polisi setiap waktu selalu melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan.
"Tidak hanya peristiwa ini saja, setiap hari selalu dilaksanakan KKYD (kegiatan kepolisian yang ditingkatkan)," sebutnya.
Selanjutnya saat disinggung apakah aksi teror di pos polantas Siluwok berkaitan dengan aksi pelemparan bom molotov di rumah dinas ketua DPRD Magelang, Hadi enggan berspekulasi lebih jauh.
"Itu wilayah Magelang, kita berkoordinasi dengan Polda Jateng ada. (Tapi) itu yang lebih kompeten polisi di Magelang, kalau kita koordinasi peristiwa yang berada di wilayah hukum kita," ujar Hadi.
Sebuah pos polisi di Siluwok, Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, ditembaki orang tak dikenal (OTK) pagi tadi. Saksi menyebutkan penembakan dilakukan dua orang yang berboncengan motor.
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini