Salah satu penilaian lomba adalah inovasi Ifanudin dalam membuat alat gym dari besi bekas. Alat-alat tersebut kini memenuhi tiga tempat gym bernama Prolog Gym di Sleman dan Bantul, yang dibina langsung oleh Ifanudin. Membernya pun mencapai ribuan orang, dari kalangan masyarakat umum hingga atlet binaraga.
"Dulu tahun 2002 saya sudah jadi atlet binaraga, karena saya cidera punggung, oleh KONI diberi waktu ikut pelatihan juri nasional tipe B," kata Ifanudin menceritakan awal perjalanannya membuat alat gym, Rabu (3/7/2019).
![]() |
Hal itu disampaikan Ifanudin di sela acara Silaturahim Kamtibmas Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dofiri di kompleks Balai Desa Ambarketawang, Gamping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan baku besi dia membeli di tempat rosok secara kiloan. Khusus untuk alat yang berada di tempat gym Gamping, Ifanudin membutuhkan waktu selama 4 tahun untuk membuat dan melengkapinya. Hampir 90 persen berbahan besi bekas.
"Sebetulnya tidak ada modal terencana, hanya setiap hari menyisihkan uang, anggap dari pada buat beli rokok, saya buat beli bahan besi bekas," ujar bapak dua orang anak ini.
Motivasi lainnya karena adanya keluhan dari teman-temannya yang merasa kalau mau gym biayanya relatif mahal. Dia lantas memberanikan diri untuk memulai berinovasi.
"Pertama dulu memang belum sempurna, saya kreasi dibantu tetangga sampai bisa dimanfaatkan, kreasi sesuai pengalaman saya sendiri. Ketika punggung sakit saya buat alatnya seperti ini, memang beda bentuknya dengan alat gym pabrik, tapi fungsinya sama, dan standar yang dipakai untuk gym. Saya sempurnakan betul, ukuran, berat beban, intinya agar pemakaian maksimal tanpa mengesampingkan kenyamanan," paparnya.
Sebelum di Gamping, Ifanudin sudah membuat alat gym dan ditempatkan di dua lokasi berbeda di Bantul. Biaya main gym di tempatnya tergolong murah meriah, hanya Rp 2.000-Rp 3.000 dengan fasilitas main sepuasnya dan minum gratis.
"Kalau yang di Bantul, saya prosesnya dua tahun. Beli besi rosok per kilo Rp 7.000, tahun 2007. Lalu 2009 buat lagi di Srandakan," cerita Ifanudin.
![]() |
Dan meski hanya berbahan besi bekas, namun alat gym kreasi Ifanudin ini mampu membantu mencetak atlet binaraga profesional.
"Ada sembilan atlet, tiga binaraga dan enam angkat besi. Nanti ikut Porda, selanjutnya ada Kerjurnas," terang Ifanudin.
Aktivitas Ifanudin ini mendapat dukungan dari keluarga. Bahkan istrinya yang sebelumnya tak kenal tentang gym, kini mulai aktif nge-gym. "Ini olahraga baik, ya diteruskan. Saya senang bisa membuat alat sendiri dan bisa bermanfaat bagi orang lain," imbuhnya.
Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengapresiasi inovasi salah satu anak buahnya itu. Ia berharap semangat Ifanudin mampu ditiru anggota polisi lainnya.
"Saya kira Ifanudin ini sosok Babinkamtibmas yang sebagaimana kita harapkan bersama, dekat dengan masyarakat dalam bimbingannya mampu memberikan inovasi di bidang olahraga," kata Dofiri.
"Di sini semua kreasi Ifanudin menggunakan alat-alat yang dimodifikasi sedemikian rupa tetapi tetap memenuhi standar," imbuhnya.
(bgk/bgk)