Nestapa Kawasan Tadah Hujan, Ribuan Petani Gunungkidul Gagal Panen

Round-Up

Nestapa Kawasan Tadah Hujan, Ribuan Petani Gunungkidul Gagal Panen

Pradito Rida Pertana - detikNews
Selasa, 02 Jul 2019 07:42 WIB
Kekeringan di Gunungkidul (Foto: Pradito Rida Pertana)
Gunungkidul - Musim kemarau tahun ini yang datang lebih cepat membuat ribuan petani di Gunungkidul gagal panen, tercatat hampir 2.000 hektare lahan padi yang gagal panen atau puso. Bahkan, bukan tidak mungkin potensi puso merembet ke Kabupaten lain di DIY.

Merujuk data yang diperoleh detikcom dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Kecamatan Gedangsari menjadi kawasan paling parah terkena puso. Pasalnya, dari 1304 hektare lahan padi, 860 hektare di antaranya gagal panen.

Hujan tak lagi turun sejak pertengahan April sehingga terjadi krisis air yang berujung pada gagal panen. Padahal, pengairan sawah kawasan itu mengandalkan hujan dan air sungai yang mengering.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gagal panen di kawasan pertanian tadah hujan seperti Gunungkidul, bukan kejadian baru. Hampir setiap tahun cerita seperti ini bisa ditemui. Namun tahun ini lebih parah dan meluas. Pnyebabnya adalah karena petani tak mengira bahwa musim kemarau akan datang lebih cepat dibanding biasanya.

"Kalau gagal panen seperti ini ya saya beralih jadi pekerja proyek sambil menunggu musim hujan datang lagi. Terus untuk (tanaman padi) yang gagal panen dipotongi dan dimanfaatkan untuk pakan sapi," kata Sumardi, kata seorang warga.
Nestapa Kawasan Tadah Hujan, Ribuan Petani Gunungkidul Gagal PanenKekeringan di Gunungkidul (Foto: Pradito Rida Pertana)

Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Kecamatan Gedangsari, Kusmartaat Dahuru, mengakui kekeringan di kawasan Gedangsari tahun ini memang lebih parah dibanding tahun sebelumnya. Padi di 7 Desa yang mengalami puso. Menurut BMKG, musim kering akan berlangsung sampai bulan September.


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, juga mengakui luasan lahan padi yang mengalami puso memang semakin luas. Bahkan, luasan lahan yang terkena meningkat hingga 4 kali lipat, "Sampai bulan Juni tercatat 1.918 hektare lahan padi yang gagal panen di Gunungkidul. Jumlah itu akumulasi dari 9 Kecamatan di Gunungkidul," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, menyebut bahwa puso terjadi karena petani memperkirakan musim hujan mundur, akhirnya mereka menanam padi lagi pada bulan April. Akibatnya, mayoritas padi yang ditanam pada Bulan April mengalami gagal panen karena kekurangan air akibat musim kemarau yang datang lebih awal.


"Yang tanamnya di (periode) awal itu tidak masalah. Pertama tanam Bulan November (2018) itu Maret (2019) sudah panen, aman. Ada Maret yang tanam lagi ini masih aman," ucapnya.


(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads