Dua Ton Ikan di Waduk Kedungombo Boyolali Mati Mendadak

Dua Ton Ikan di Waduk Kedungombo Boyolali Mati Mendadak

Ragil Ajiyanto - detikNews
Senin, 01 Jul 2019 16:39 WIB
Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali - Petani ikan karamba di Waduk Kedungombo (WKO) di Kecamatan Kemusu, Boyolali mengalami kerugian. Pasalnya, ikan-ikan yang dibudidayakan di keramba atau jala apung banyak yang mati.

"Ada Pak (kematian ikan di WKO), tapi tidak parah," kata Gunadi, petani ikan keramba di WKO, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali kepada detikcom, Senin (1/7/2019).

Kematian ikan di keramba-keramba itu terjadi sejak Minggu (30/6/2019) kemarin. Dari seluruh keramba yang ada, jumlah ikan yang mati mencapai 2 ton. Penyebabnya, karena mengalami drop oksigen yaitu perubahan cuaca.
Keramba ikan di Waduk KedungomboKeramba ikan di Waduk Kedungombo Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

"Seluruh petani ada 2 ton ikan yang mati, karena drop oksigen. Perubahan cuaca yang terlalu dingin," jelas Gunadi dihubungi melalui telepon selulernya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, kematian ikan secara mendadak dengan jumlah besar memang terjadi setiap tahun. Terjadi setiap musim kemarau saat cuaca cukup dingin. Namun jumlah kematian ikan yang mencapai 2 ton tersebut, dikatakannya masih lebih parah tahun lalu.

"Memang biasanya satu tahun sekali, pada musim seperti ini. Tahun kemarin parah. Harapan petani semoga tahun ini tidak parah," katanya.

Ditambahkan dia, drop oksigen yang terjadi sejak pagi kemarin, kini sudah mulai berangsur membaik. Namun juga belum bisa dikatakan baik.

Di WKO wilayah Kecamatan Kemusu, Boyolali, lanjut dia, ada 50 petani ikan keramba. Dari jumlah tersebut, produksi ikan mencapai 3 hingga 5 ton per hari.

Sebelumnya, beber Gunadi, juga ada kematian, namun sifatnya wajar. Setiap kolam hanya beberapa ekor saja. Tetapi sejak kemarin pagi, kematian mendadak memang cukup banyak. Bahkan dari seluruh kolam yang dimiliki 50 petani, mencapai 2 ton. Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.

Tahun ini, kata Gunadi, kematian ikan di WKO paling banyak di wilayah Sragen.

Sementara itu Kepala Bidang Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Rudiyanto, mengatakan kematian ikan di WKO untuk wilayah Boyolali tidak banyak. Paling banyak di WKO yang masuk wilayah Sragen.

Kasus tersebut, imbuh dia, juga hanya terjadi di WKO saja. Sedangkan waduk-waduk lain di Boyolali, masih aman.

"Itu hanya Waduk Kedungombo, waduk yang lain kelihatannya aman. Ini karena terjadi gas amoniak dari bawah naik keatas menyebabkan ikan kekurangan oksigen. Ini terjadi karena pergerakan tanah dan pada musim dingin," papar Rudiyanto.

Jenis ikan yang dibudiayakan petani karamba di WKO wilayah Boyolali antara lain nila, tombro, lele, tawes dan patin.



(bgs/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads