Gus Mus Baca Puisi, Menyindir Perilaku Zaman ala Penyair Balsem

Gus Mus Baca Puisi, Menyindir Perilaku Zaman ala Penyair Balsem

Akrom Hazami - detikNews
Minggu, 30 Jun 2019 09:25 WIB
Gus Mus saat baca puisi (Foto: Akrom Hazami/detikcom)
Kudus - Ulama yang juga penyair kenamaan, KHA Mustofa Bisri, ikut tampil membacakan puisi dalam acara Panggung Penyair Asia Tenggara di Kudus, Sabtu (29/6/2019) malam. Penulis yang dijuluki penyair balsem ini membacakan puisi yang menyindir perilaku zaman.

Tanpil santai berpeci dengan berkemeja lengan panjang, kiai yang akrab disapa Gus tersebut Mus tampil membawakan kesegaran khas gayanya selama ini saat tampil di panggung sastra.

"Ada 18 puisi yang saya bacakan," mencandai penonton menanggapi pernyataan pembawa acara yang tidak dibatasinya waktu untuk tampil di panggung. Tentu saja itu hanya canda Gus Mus dan langsung disambut tawa dan tepuk tangan penonton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Sajak Hanien' membuka aksi sang kiai di panggung penyair. Seusai membaca puisi pertama. Dia berseloroh masih ada 17 puisi lagi yang akan dibacakan. Lagi-lagi, hadirin menanggapinya dengan tepuk tangan riuh. Gus Mus membacakan puisi selanjutnya.


Ada kejadian beberapa detik yang menggelikan. Yakni saat Gus Mus akan membacakan puisi ketiganya. Gus Mus berniat menuruni anak tangga panggung. Tiba-tiba seorang panitia spontan mendekati dan berniat membantu Gus Mus turun.
Gus Mus Baca Puisi, Menyindir Perilaku Zaman ala Penyair BalsemGus Mus saat baca puisi (Foto: Akrom Hazami/detikcom)

Rupanya Gus bukan ingin turun dari panggung. Dia hanya mencoba duduk lesehan di anak tangga panggung. Seketika hal itu disambut tawa penonton. Setelah itu dia membaca puisinya yang ketiga, atau yang terakhir. Puisi 'Tadarus' adalah penutup penampilannya.

Hadirin hening, syahdu. Beberapa syair dan ayat Alquran yang ada di puisi dibacakan melantun, dilanjutkan dengan untaian syair:
Telah selesai ayat-ayat dibaca
Telah sirna gema-gema sari tilawahnya
Marilah kita ikuti acara selanjutnya
Masih banyak urusan dunia yang belum selesai
Masih banyak kepentingan yang belum tercapai
Masih banyak keinginan yang belum tergapai
Marilah kembali berlupa
Insyaallah Kiamat masih lama.
Amien.


Ada beberapa nama yang mengisi acara dua tahunan itu. Di antaranya panyair D Zawawi Imron, Sutarji Calzoum Bachri, Thomas Budi Santoso. Ada juga Shamsudin Othman dari Malaysia, Farida Taif (Singapura), Sulaiman (Thailand) dan lain-lain.

Disepakati bahwa acara serupa akan digelar di Malaysia, dua tahun mendatang.

Tonton video 'Penampilan Gus Mus-Sutardji Meriahkan Pertemuan Penyair Nusantara di Kudus':

[Gambas:Video 20detik]




(mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads