Direktur RSUD dr R Soetrasno Rembang, dr Agus Setyo, menyebutkan pihaknya menargetkan program pelayanan syariah dapat dilaunching pada awal tahun 2020 mendatang. Namun, dengan sistem yang berbeda dengan yang berkonflik sebelumnya.
"Jadi kami sistemnya lebih fleksibel. Terhadap pasien yang hendak dirawat, kami tawari terlebih dahuku apakah akan menggunakan pelayanan secara syariah atau yang biasa. Kalau memang mau yang syariah, kita akan rawat sejak awal sampai nanti sembuh sesuai poin-poin rumah sakit syariah," kata Agus kepada detikcom, Selasa (18/6/19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menyebut, ada 94 poin pelayanan yang harus dipenuhi RSUD Rembang untuk mendapatkan predikat sebagai rumah sakit syariah dari Dewan Syariah Nasional.
"Saat ini sedang kami upayakan untuk pemenuhan 94 poin tersebut. Misal nanti ada pelayanan bimbingan salat saat sakit, berwudhu dengan tayamum, doa-doa untuk kesembuhan pelayaman bimbingan sakaratul maut sampai juga dalam penanganan jenazah secara syariah," jelasnya.
RSUD sendiri telah menggandeng jajaran Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Rembang. Nantinya, para ulama dari NU di Rembang akan terlibat langsung dalam pelayanan bimbingan syariah, baik secara langsung kepada pasien juga pelatihan terhadap petugas dari RSUD.
"Hari ini penandatanganan kerjasama, nantinya NU akan terlibat langsung ke pasien. Kita ada 9 MWC naungan PCNU Rembang. Nanti, misal, ada pasien dari Kecamatan Sumber yang sakit, akan mendapatkan pelayanan bimbingan syariah oleh Kiai dari Sumber karena agar ada keterikatan kalau satu daerah," papar Sekretaris PCNU Rembang, Mochtar. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini