Haryono (55), tetangga yang berada di sebelah barat rumah RA, mengatakan sosok pria kelahiran 1997 itu bukanlah anak nakal. Menurutnya, RA cenderung pendiam.
"Kaget, orangnya kan anteng. Kalau main sama anak-anak kecil di sini, cari burung pakai tulup. Tidak menyangka saja," kata Haryono kepada detikcom, Selasa (4/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu sekolahnya di MAN 2 Surakarta. Lulus didaftarkan di IAIN Surakarta tapi tidak mau kuliah, akhirnya nganggur cuma bantu-bantu teman jual gorengan," kata dia.
Ayahnya dikenal dengan nama Muhtadi, seorang penjahit. Sedangkan ibunya dikenal bernama Sukinem yang bekerja di tempat katering.
Haryono bercerita bahwa Senin (3/6) sore sebelum kejadian RA sempat mengobrol dengan istrinya. RA mengaku ingin potong rambut.
"Sore itu ngobrol sama istri saya, katanya mau potong rambut, naik sepeda ontel. Rambutnya kan sudah agak panjang," ujar dia.
Sementara Ketua RT 01 RW 02 Kragan, Desa Wirogunan, Kartasura, Joko Susanto mengatakan RA menjadi pendiam sejak lulus kuliah. Dia juga sempat hilang pada 2017.
"Dulu sempat hilang sekitar seminggu, terus pulang sendiri. Tidak ada perubahan setelah dia hilang, tetap pendiam," ujar Joko.
Tonton juga video Polisi Lakukan Penyisiran di Lokasi Ledakan Pospol Kartasura:
(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini