Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi, membela Ridwan Kamil. Menurutnya desain Masjid Al-Safar berbentuk segitiga tak perlu diperdebatkan sepanjang tak mengarahkan ke kemusyrikan.
"Ya tidak perlu (diperdebatkan), tidak ada masalah. Ya kalau Anda lihat yang namanya (menara) Masjid Kudus gambarnya Candi, tak ada masalah," kata Yudian kepada wartawan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (1/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudian menerangkan, Islam adalah agama penyempurna bagi agama-agama terdahulu. Oleh karenanya, tak jadi soal apabila kebudayaan yang berkembang di masa sebelum Islam diadopsi sepanjang tak menjerumuskan ke kemusyrikan.
"Islam itu kan bukan agama yang berdiri sendiri. Islam itu kan kelanjutan dari semua agama. Oleh karena itu sejauh itu tidak langsung menyatakan, mohon maaf lah 'kemusyrikan' ya ndak ada masalah," sambung Yudian.
Ia justru mengapresiasi Ridwan Kamil yang dinilainya mampu mengambil nilai positif suatu benda atau simbol. Apa yang dilakukan Ridwan Kamil, menurut Yudian tak seharusnya direspon negatif.
"Itu bagus sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa Islam itu bukan merupakan agama tunggal, mendadak sendirian besar, ndak, ndak. Islam itu ibaratnya nabi cuma tinggal nambah satu bata saja kok dari semua yang ada itu," paparnya.
"Oleh karena itu, menggunakan unsur lain biasa saja sejauh tidak dinyatakan sebagai bagian dari ibadah dan akidah. Contohnya candi-candi kan banyak, itu contoh lagi bagaimana salat di gereja kan boleh, nggak masalah. Apalagi ini," tutupnya. (ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini