Rencana Upacara Hari Jadi Boyolali di Hari Lebaran Menuai Protes

Rencana Upacara Hari Jadi Boyolali di Hari Lebaran Menuai Protes

Ragil Ajiyanto - detikNews
Jumat, 31 Mei 2019 12:15 WIB
Sejumlah orang dari FUIB mendatangi kantor Sekda Boyolali. Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom
Boyolali - Rencana Pemkab Boyolali menggelar upacara hari jadi ke-172 bertepatan dengan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri, menuai protes. Beberapa orang yang tergabung dalam Forum Umat Islam Boyolali (FUIB) mengajukan keberatan atas rencana tersebut.

Sejumlah orang dari FUIB mendatangi kantor Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali hari ini. Kedatangan mereka langsung diterima oleh Sekda, Masruri dan sejumlah pejabat eselon II.

"Kami memberikan masukan. Yang pertama, mengajukan keberatan atas pelaksanaan (upacara) Hari Jadi Boyolali yang bertepatan dengan 1 Syawal atau 5 Juni (2019)," kata Ketua FUIB, Hufron Rofa'i, ditemui usai audiensi dengan Sekda di ruang rapat kantor Setda Boyolali, Jumat (31/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masukan kedua, lanjut dia, pihaknya minta kalau bisa upacara tersebut diundur.


"Masukkannya cuma dua itu saja, semoga nanti bisa dipertimbangkan," ujarnya.

Masukan tersebut disampaikan dengan alasan, karena 1 Syawal adalah Hari Raya Umat Islam dan merupakan hari yang sangat sakral. Hari untuk bersilaturahmi. Jika disibukkan dengan acara kenegaraan, lanjut Hufron, dikhawatirkan akan mengurangi kesakralan itu.

"Kita sudah terbiasa, setelah salat Ied itu kita ngumpul sama mertua, bapak ibu, sowan untuk saling maaf memaafkan, untuk saling bersilaturahmi dari tetangga ke tetangga yang lain. Itu sudah menjadi tradisi kita bersama," jelas Hufron.

Dikemukakan, masukan tersebut disampaikan ke Pemkab Boyolali merupakan aspirasi dari masyarakat. Namun dia menyerahkan keputusan akhir kepada pihak Pemkab Boyolali.

"Monggo, terserah (kalau upacara tetap digelar)," katanya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads