Ngaku Polisi, 2 Begal Ancam Korbannya Pakai Pistol Palsu di Jepara

Ngaku Polisi, 2 Begal Ancam Korbannya Pakai Pistol Palsu di Jepara

Wikha Setiawan - detikNews
Rabu, 29 Mei 2019 04:49 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono/detikcom
Jepara - Dua pemuda dihajar massa sebelum akhirnya digelandang petugas kepolisian. Keduanya kedapatan mengaku sebagai anggota kepolisian untuk merampas ponsel milik pengendara motor.

Dari informasi yang dihimpun, keduanya beraksi di Desa Krasak, Kecamatan Pecangaan malam tadi. Dengan menaiki motor tanpa plat nomor, para pelaku berkeliling mencari korban.

Salah seorang pelaku membawa korek api berbentuk senjata api untuk mengancam korban. Bahkan, mereka mengaku anggota Satresnarkoba yang sedang razia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kedua orang korban sempat melawan dan berteriak minta tolong. Warga yang berdatangan pun langsung menghajar para pelaku.

Polisi sempat kesulitan mendapatkan identitas pelaku karena tidak membawa KTP. Selain itu, keduanya kerapkali memberikan keterangan yang membingungkan.

Polisi gadungan (berkaus putih) yang rampas ponsel pengendara motor di Jepara. Polisi gadungan (berkaus putih) yang rampas ponsel pengendara motor di Jepara. Foto: Wikha Setiawan/detikcom

"Pelaku yang satu menodongkan pistol mainan (korek api) kepada korban. Sempat mengintrogasi korban dan mengaku dari satuan narkoba," ujar Kasatreskrim Polres Jepara, AKP Mukti Wibowo kepada detikcom, di Mapolsek Pecangaan, Rabu (29/5/2019) dini hari.


Setelah itu, pelaku mengambil paksa handphone milik korban. Namun, saat hendak kabur, kedua korban menarik motor dan jaket pelaku sambil berteriak minta tolong.

"Petugas yang menerima laporan langsung ke TKP dan mengamankan kedua pelaku. Kejadian sekitar pukul 21.00 WIB," paparnya.

Dari pemeriksaan, diketahui identitas kedua pelaku adalah Tomo, warga Kaligawe Kota Semarang dan Erfa, warga Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak.


Keduanya diancam pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pasal 378 KUHP tentang memakai nama palsu atau martabat palsu untuk melakukan kejahatan.

Sementara, Erfa salah seorang pelaku mengaku anggota polisi untuk menakuti korban.

"Spontan saja, Pak. Tidak saya rencanakan. Pistol itu hanya korek api yang saya beli di Simpanglima (Semarang) seharga Rp 160 ribu," katanya.

(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads