"Kalau tahun lalu masih ada kendaraan yang ke Surabaya melintasi Pantura ini. Namun tahun ini nampaknya akan lebih sedikit karena sudah ada tol Jakarta-Surabaya, sehingga kemungkinan besar pemudik akan memilih jalur tersebut. Namun, tetap pemudik yang tujuannya tidak dilintasi tol tetap akan melintasi Rembang," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Rembang, Daenuri kepada wartawan, Jumat (24/5/19).
Senada dengan Daenuri, Kepala bagian operasional Polres Rembang Kompol Yohan Setiajid menyebutkan polisi bersama jajaran gabungan lintas sektoral akan tetap memprioritaskan pengamanan jalur pantura sebagai jalur mudik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan sampai Kudus atau Pati, arus pemudik sudah habis, setelah pecah di jalan tol Krapyak Semarang. Mereka larinya ke Solo dan Ngawi. Tapi tahun kemarin yang dari timur ke barat melonjak," jelas Yohan.
Yohan menambahkan titik waktu yang paling diwaspadai oleh Polres Rembang, yakni ketika tradisi Syawalan di obyek wisata TRP Kartini, seminggu sesudah Lebaran.
"Kemacetan arus balik di jalur Pantura saat tradisi syawalan pasti akan terjadi, sehingga iring-iringan kendaraan harus dialihkan ke jalur lingkar alternatif antara pertigaan Soklin-Perempatan Galonan sampai jalur Pantura perempatan Pasar Penthungan," katanya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini