BKSDA Yogyakarta Mulai Lakukan Pelepasliaran Burung-burung Langka

BKSDA Yogyakarta Mulai Lakukan Pelepasliaran Burung-burung Langka

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 22 Mei 2019 15:14 WIB
Ilustrasi: elang jenis Bido (Foto: Istimewa)
Gunungkidul - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta melepasliarkan 2 ekor burung elang di hutan Bunder, Gunungkidul. Sejumlah burung lain juga akan menyusul dilepasliarkan. Hal itu untuk menjaga keberadaan hewan langka di alam liar yang terus berkurang.

Kepala BKSDA Yogyakarta, Junita Parjanti, mengatakan bahwa kegiatan pelepasliaran burung elang bido dan elang alap-alap dalam rangka peringatan hari keanekaragaman hayati.

"(Dua) elang ini hasil serahan dari masyarakat di sekitar Yogyakarta yang sudah kami karantina sekitar 6 bulan. Dikarantina itu agar Elang bido betina dan yang Elang alap-alap jantan ini siap dilepasliarkan," kata Junita saat ditemui di komplek stasiun flora fauna, hutan Bunder, Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Rabu (22/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan dilepasliarkan karena sudah seharusnya mereka (hewan langka) hidup bebas di alam," imbuh Junita.


Junita menjelaskan, bahwa proses karantina memang memakan cukup waktu karena sebelumnya 2 burung elang ini dipelihara manusia sehingga kehilangan sifat liarnya. Karena itu, karantina dilakukan agar sifat alami 2 burung tersebut kembali seperti sedia kala.

"Dua elang ini tidak kami pasangi alat pelacak, namun setelah pelepasliaran nanti kita tetap lakukan pengamatan. Teknisnya setiap minggu kita amati perilakunya seperti apa, keberadaannya seperti apa dengan harapan 2 elang ini bisa survive (bertahan) di alam liar," ucapnya.

"Selain itu masih ada 15 ekor burung langka seperti elang brontok, bido, bondol, paria dan elang ikan yang masih kita karantina untuk selanjutnya akan dilepasliarkan juga," sambung Junita.


Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Yogyakarta, Andie Chandra Herwanto menambahkan, di Kabupaten Gunungkidul sendiri masih terdapat beberapa burung jenis elang. Menurutnya, keberadaan elang-elang tersebut karena ketersediaan makanan seperti tupai dan kadal masih sering ditemukan.

"Ada beberapa daerah yang kita sisir, di sini (Gunungkidul) itu seperti di Nglanggeran dan Gedangsari ada elang bido 6 sampai 8 ekor. Untuk di (Kecamatan) Tepus ada jenis elang brontok dan bido dan di Pantai Ngongap juga ada jenis elang laut, bido dan alap-alap," ujarnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads