"Sekarang sebagian wilayah di Jawa Tengah musim kemarau terjadi lebih awal, termasuk di Banjarnegara," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie saat dihubungi detikcom Sabtu, (18/5/2019).
Biasanya fenomena embun salju baru datang pada Juni setiap tahunnya. Sedangkan untuk puncak musim kemarau kata Setyoajie diprediksi terjadi pada Bulan Agustus mendatang. Setyoaji menjelaskan kondisi topografi Dieng ikut mempengaruhi munculnya fenomena frost atau warga Dieng menyebut dengan sebutan bun upas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa daerah yang berada pada ketinggian terutama di pegunungan diindikasikan berpeluang akan mengalami kondisi udara permukaan kurang dari titik beku 0 derajat celsius," paparnya.
Ia juga menjelaskan terkait penyebab munculnya frost atau embun es. Menurutnya, molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dibanding dataran rendah. Sehingga, daerah pegunungan akan lebih cepat mengalami pendinginan.
"Terutama saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan. Dampaknya adalah uap air di udara akan mengalami kondensasi di malam hari. Kemudian mengembun menempel di tanah, daun atau rumput. Fenomena ini yang disebut frost atau bun upas," jelasnya.
Warga menyebut fenomena ini dengan bun upas karena dapat menyababkan tanaman yang baru tumbuh mati. Biasanya, tanaman akan layu dan menguning setelah embun es mencair terkena sinar matahari.
Simak video Anti-mainstream! Sensasi Mancing Telur di Kawah Sikidang:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini