Meski begitu, Kades Dieng Kulon Slamet Budiono menjelaskan bahwa kemunculan embun es tidak bisa diprediksi.
"Sekarang sudah muncul embun es tapi masih sedikit. Biasanya akan keluar lagi. Biasanya ada tanda-tandanya satu hari sebelumnya," kata dia saat dihubungi detikcom, Sabtu (18/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau hari sebelumnya langit cerah dan malamnya udara mulai terasa lebih dingin besoknya ada embun es. Sekitar habis waktu magrib ada kabut tipis," jelasnya.
Namun demikian, embun es juga mengancam tanaman kentang milik warga. Meski saat ini Slamet menyampaikan belum sampai merusak tanaman kentang.
"Sekarang belum sampai di kebun kentang. Tetapi warga di sini sudah siap dengan munculnya embun es, karena memang sudah terbiasa," kata dia.
Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Banjarnegara Aryadi Darwanto menambahkan, sebelum muncul embun es malam harinya suhu sudah mulai turun. Biasanya bisa mencapai suhu 10 derajat celsius.
"Kalau malam hari sudah turun 10 derajat celsius besoknya pasti muncul embun es. Biasanya mulai muncul dini hari sampai sekitar pukul 06.00 WIB pagi hari," terangnya.
Tonton juga video Anti-mainstream! Sensasi Mancing Telur di Kawah Sikidang:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini