Pantauan detikcom, Kamis (16/5/2019), aparat kepolisian terlihat ramai di halaman parkir belakang RS dr Oen. Mereka membentuk barikade dan mengantarkan keberangkatan Aditia ke Singapura.
Aditia terlihat dibawa menggunakan tempat tidur pasien keluar dari pintu belakang rumah sakit sekitar pukul 15.50 WIB. Dia kemudian dinaikkan ke dalam ambulans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter ICU, dr Debora Marga Pangestika, mengatakan Aditia kini sudah tidak didampingi dokter dari RS dr Oen. Perawatan selama perjalanan ditangani oleh dr Yohanes yang merupakan perwakilan SGH di Indonesia.
"Tadi ada dr Yohanes, itu sudah cukup. Ada juga satu perawat kami yang ikut rombongan," kata Debora.
Sementara Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Tri Yuwono, mengatakan pemindahan Aditia ke Singapura merupakan permintaan keluarga. Di SGH, menurutnya, Aditia akan mendapatkan perawatan intensif.
"Ini kan permintaan keluarga. Pertimbangannya kalau di sana dijamin steril, tidak boleh ada yang keluar masuk ICU," ujar Tri.
Tri menambahkan bahwa kondisi Aditia saat ini masih koma. Menurutnya belum ada perubahan sejak pertama Aditia dirawat.
"Masih GCS (Glasgow Coma Scale) 4, masih koma. Belum ada perubahan," ujar dia.
Seperti diberitakan, Aditia menjadi menjadi korban pengeroyokan kelompok perguruan silat di Wonogiri pada Rabu (8/5). Dia mengalami pendarahan di otaknya hingga tak sadarkan diri. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini