Hal itu diungkapkan Gus Nuril di Pondok Pesantren Soko Tunggal, Sendangguwo, Semarang. Ia menganggap pre asumsi people power itu sudah bukan lagi soal kecurangan tapi menganggap negara ini tidak ada.
"Seruan people power untuk apa, itu namanya sudah bukan asumsi, pre asumsinya menganggap negara tidak ada, bukan hanya soal curang," kata Gus Nuril.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rakyat jangan dipanasi, emangnya enak kalau perang?" tegasnya.
Menurutnya kinerja KPU sudah cukup baik. Selain itu ada petugas KPPS yang meninggal dan harus dihormati perjuangannya, bukan malah menuduh KPU curang.
"KPU sudah bagus, manusia memang tidak ada yang sempurna. Tapi ini sebuah kerja luar biasa. Hargailah nyawa orang, banyak yang karena partisipasi kebangsaan tinggi, ingin pilih pemimpin yang baik pada mati, mbok mereka dihargai, malah people power," tegasnya.
Selain itu komisioner KPU yang memilih adalah DPR RI. Namun justru ada dari DPR yang menyebut soal kecurangan di KPU, hal iti dianggap aneh oleh Gus Nuril.
"KPU yang milih DPR, kan yo ada Fadli Zon, Fahri, yang bikin KPU mereka, dikatakan tidak benar," katanya.
Ia pun menegaskan jika memang ada kecurangan di KPU maka dia akan maju seperti halnya ketika Jokowi akan mengampuni Abu Bakar Baasyir yang menurutnya tanpa mempertimbangjan Pancasila.
"Kalau KPU memang tidak benar saya maju, lha ini bener. Lha kan sama-sama datang, sama-sama nulis, ada saksi, lha kok ngomong curang, lha sing mbok deloki opo (yang kalian lihat apa)," ujarnya.
Oleh sebab itu Gus Nuril berharap agar percaya dengan kinerja KPU dan hasilnya. Jika memang merasa ada masalah bisa keberatan dengan menempuh jalur resmi.
"Sudah tidak ada cebong dan kampret. Laksanakan puasa tunggu hasil KPU," imbau Gus Nuril.
(alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini