"(AKP Aditia) masih belum sadarkan diri. Luka-lukanya ada di bagian kepala, bagian tangan dan badan," kata Rycko usai keluar dari ruang ICU kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).
Dia meminta masyarakat turut mendoakan anggota Polres Wonogiri itu agar segera diberi kesembuhan. Rycko menyebut Aditia tengah mendapatkan pengobatan terbaik dari dokter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rycko menceritakan bahwa peristiwa terjadi di wilayah Wonogiri pada Rabu (8/5) malam. Saat itu polisi melakukan pengamanan dalam aksi tawuran antara dua perguruan beladiri.
"(Aditia) berada di dekat pom bensin, pakai baju preman. Katanya terpisah (dengan pasukan lain)," ujarnya.
"Tentu pelakunya harus diproses secara hukum," kata Rocky.
Aksi bentrokan sebenarnya dimulai berturut-turut sejak hari Senin (6/5) malam. Kapolda mengimbau kepada kedua kelompok agar saling menahan diri.
"Sebenarnya ini kan masalahnya tidak terlalu besar. Itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Kapolda.
"Hari ini para pimpinan cabang dan ranting berkumpul duduk bersama-sama membicarakan masalah ini. Agar masing-masing pihak bisa menahan diri tidak melakukan kekerasan yang bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tutupnya. (bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini