Budi berharap PT KAI dapat memberikan bantuan berupa corporate social responsibility (CSR) untuk membiayai operasional KA Jaladara. Dengan demikian, Pemkot Surakarta tidak perlu ikut membiayai operasional kereta itu.
"Saya minta KAI memberi CSR, bisa seminggu sekali, bisa dua kali. Katakanlah pagi sama siang. Tapi tetap, ada orang atau enggak ada orang, gratis. Kalau sekarang cuma orang tertentu yang naik kereta," kata Budi Karya saat mengunjungi Stasiun Balapan Solo, Sabtu (4/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, KA Jaladara dipakai ketika ada pesanan dari rombongan wisatawan. Berangkat dari Stasiun Purwosari, kereta akan melintasi rel di tengah kota. Kereta berhenti di beberapa titik dan berhenti di Stasiun Kota.
"Saya usul dari Stasiun Kota bisa ke Palur, bisa ke Sukoharjo," ujarnya.
Sementara itu, Kepala PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Purwanto, menyambut baik usulan Menhub. Namun pihaknya masih perlu melakukan pembahasan lebih lanjut dengan jajaran PT KAI.
"Kalau digratiskan bisa saja, karena itu menyangkut sesuatu yang harus dilestarikan, namun tentu perlu dibahas lebih lanjut. Mengenai biaya operasionalnya, kita juga belum menghitung," kata Eko.
Sebelumnya, Pemkot Solo telah kedatangan dua lokomotif kereta uap dari TMII sejak November 2016. Namun keduanya belum bisa dioperasikan lantaran harus mendapatkan perawatan terlebih dahulu.
"Total ada tiga lokomotif. Satu rangkaian yang lama sekarang sedang dirawat di Dipo Purwosari," kata Eko.
Sedangkan dua lokomotif yang dari TMII, salah satunya sedang dirawat di Balai Yasa Yogyakarta. Menurutnya, perbaikan lokomotif kuno itu memang membutuhkan waktu lama.
"Sekarang masih 20 persen. Sekarang sedang pengujian untuk tangki tekanan dan segala macam," ujarnya.
Setelah lokomotif tersebut selesai diperbaiki, nantinya lokomotif satunya juga akan dikirim ke Balai Yasa untuk diperbaiki. Dia menargetkan ketiga lokomotif ini ke depannya dapat digunakan bergantian.
"Target kami akan ada tiga loko uap di Solo yang bisa beroperasi. Mudah-mudahan yang satu sedang dikerjakan ini awal tahun depan bisa selesai," katanya.
Simak juga video Demo Memasak Masakan Khas Kasunanan Keraton Surakarta:
(bai/mbr)