Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Banjarnegara mencatat selama 5 tahun terakhir terdapat 1.006 kejadian bencana alam. Dari jumlah tersebut didominasi tanah longsor, angin kencang,banjir dan gunung api.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana bukan sekadar seremoni, tapi juga sebagai upaya konkret mengubah perilaku warga. Misalnya melakukan pemeriksaan keberadaan dan kelengkapan sarana untuk menyelamatkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kegiatan ini juga melatih warga di Banjarnegara untuk evakuasi dengan tenang. Sebab, tidak panik merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi ancaman bencana.
Apalagi di Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana dengan ancaman bencana tanah longsor, cuaca ektrem, gempa bumi, kekeringan, banjir dan gunung api.
"Ada 1.006 kejadian bencana alam, tetapi yang paling mendominasi adalah bencana tanah longsor," ungkapnya.
Andri menuturkan, dalam peringatan ini pihaknya foku pada aksi simulasi, evakuasi mandiri serta menyalakan Early Warning System (EWS). Peringatan ini dilakukan di beberapa tempat, seperti di sekolah, kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), KODIM 0704, Kejaksaan Negeri Banjarnegara, Rumah Sakit serta beberapa kantor swasta.
"Selain simulasi, kami juga melakukan penanaman pohon, dan memasang jalur evakuasi. Diharapkan warga, pemerintah dan dunia usaha mampu berperan penting dalam upaya mengurangi dampak bencana," harapnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini