"Pemkot berkolaborasi dengan ISI Solo dalam perayaan hari tari ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta, Kinkin Suthanul Hakim, Kamis (25/4/2019).
Tari 'Jaranan' yang akan dibawakan secara kolosal tersebut adalah tarian kreasi karya seniman tari kenamaan asal Solo, (alm) S Maridi. Tarian itu akan dibawakan secara kolosal di Stadion Sriwedari, dengan melibatkan 5.000 penari dari siswa sekolah hingga masyarakat umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta yang ikut dalam acara tersebut bisa mendaftar secara online dengan berkoordinasi dengan guru di sekolah masing-masing. Setiap penari akan memperoleh dana stimulan sebesar Rp 250 ribu per orang, untuk menyiapkan kostum dan properti. Pemkot Surakarta menyiapkan anggaran Rp 1,25 miliar untuk acara tersebut.
"Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian kesenian tradisional. Selain itu, dia berharap acara itu mampu menggairahkan pariwisata di Kota Solo. Sudah masuk dalam kalender wisata Pemkot," lanjutnya.
Di hari yang sama, sejak Senin (29/4) pukul 06.00 WIB hingga Selasa (30/4) pukul 06.00 WIB, di kompleks ISI Surakarta juga akan digelar pementasan tari 24 jam penuh tanpa henti. Ribuan penari juga akan menyajikan berbagai karya di kampus ISI Surakarta.
"Ada 600 jenis tarian yang akan dibawakan oleh 200 kelompok tari. Para seniman yang tampil berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hadir pula para seniman tari dari negara lain seperti Timor Leste, Prancis, Filipina dan Australia," kata Ketua Panitia Solo Menari 24 Jam ISI Surakarta, Eko Supriyanto. (mbr/sip)











































