Banyak KPPS Meninggal, Menhan: Yang Menjelekkan KPU Tak Pakai Otak

Banyak KPPS Meninggal, Menhan: Yang Menjelekkan KPU Tak Pakai Otak

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 23 Apr 2019 16:53 WIB
Ryamizard Ryacudu (Foto: Lamhot Aritonang)
Semarang - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengecam pihak yang mengatakan KPU curang. Hal itu melihat banyaknya petugas pemilu yang meninggal akibat kelelahan saat bertugas. Menhan memilih menyebut mereka sebagai pahlawan.

Hal itu diungkapkan Ryamizard usia memberikan pengarahan pada prajurit Kodam IV Diponegoro di Makodam IV Diponegoro. Ia menyebut dirinya menghormati para petugas yang meninggal tersebut.

"Salut, hormat, itu pahlawan, ada yang sakit, mati-matian," kata Ryamizard, Selasa (23/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menhan melanjutkan, seharusnya pihak yang menuduh KPU curang melihat pengorbanan para petugas.

"(Yang) menjelekkan KPU tuh tidak pakai otak apa. Lihat yg bekerja setengah mati itu, harus dihargai itu, kok malah tidak menghargai mereka. Curang apa? Sampai meninggal mereka," tegasnya.

Jika pun ada kesalahan 1.000 atau 2.000 suara, menurut Menhan, itu tidak signifikan karena total suara lebih dari 100 juta. Wajar jika ada sedikit kesalahan. "Namanya juga orang, kalau dibanding dengan 100 juta lebih kan tidak ada apa-apanya," pungkas Menhan.


Untuk diketahui dari data KPU hingga Senin (22/4) malam di Jateng ada 17 petugas yang meninggal akibat kelelahan. Komisioner KPU Jateng, Paulus Widiyantoro, mengatakan bahkan tadi pagi bertambah 2 orang.

"Jadi 19. Ada 2 lagi, Pak Nashoka ketua KPPS TPS 10 desa Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, Ahmad Sukadi, PAM TPS 14 desa Rowokembu, Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan," kata Paulus.


Saksikan juga video 'Kelelahan, Saksi di TPS Sulawesi Selatan Meninggal Dunia':

[Gambas:Video 20detik]

(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads