Relawan Jokowi di Yogya: Tak Ada Lagi Cebong dan Kampret!

Yogyakarta - Alumni Jogja SATUkan Indonesia yang merupakan bagian dari relawan Jokowi-Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk menghentikan perselisihan. Mereka juga meminta agar diksi cebong dan kampret dihapuskan.

"Tidak ada lagi cebong dan kampret, tidak ada lagi 01 dan 02. Kita semua adalah satu, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa Indonesia tercinta," ujar Koordinator Alumni Jogja SATUkan Indonesia, Ajar Budi Kuncoro di Yogyakarta, Senin (22/4/2019)

Budi menyebut penyelenggara pemilu seperti KPU, Bawaslu, DKPP dan aparat keamanan yakni TNI-Polri sudah berusaha keras untuk menyukseskan Pemilu 2019. Usaha keras ini juga ditunjukkan petugas KPPS, bahkan di antara mereka kehilangan nyawa saat bertugas.

Baca juga: Coblosan Selesai, Cebong-Kampret Seharusnya Usai

"Kita panjatkan doa kepada para pahlawan demokrasi yang telah gugur dalam melaksanakan tugas rangkaian pelaksanaan Pemilu yang lalu. Pengorbanan mereka tidak akan sia-sia untuk menuju Indonesia yang lebih maju, makmur dan sejahtera," katanya.

Budi lalu menyinggung quick count yang dikeluarkan lembaga survei independen. Meski mayoritas menempatkan paslon Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai pemenang pilpres, namun ia meminta para pendukung bersabar menunggu pengumuman resmi KPU.

"Biar bagaimanapun kita harus menunggu hasil resmi dari KPU," tegasnya.

Baca juga: Waketum MUI: Akhiri Kampret dan Cebong, Kita Saudara

Sementara untuk mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan Pemilu 2019, Alumni Jogja SATUkan Indonesia akan menggelar tumpengan bersama pada tanggal 28 April 2019 pukul 11.00-16.00 WIB di Grand Pacific di Sleman, Yogyakarta.

"Acara tersebut (tumpengan bersama) akan dikemas dalam nuansa budaya yang ceria dan akrab. Akan ikut memeriahkan acara tersebut antara lain Cak Lontong, Butet, Den Baguse Ngarso, Marwoto dan kawan-kawan," tutupnya.



Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu

(sip/sip)