Gus Mus: Pemenang Jangan Hura-hura, Jaga Perasaan yang Kalah

Gus Mus: Pemenang Jangan Hura-hura, Jaga Perasaan yang Kalah

Arif Syaefudin - detikNews
Rabu, 17 Apr 2019 16:35 WIB
KH Mustofa Bisri (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
Rembang - Ulama sepuh yang juga sastrawan asal Rembang, KHA Mustofa Bisri, berpesan agar pasangan capres yang terpilih tidak larut dalam hura-hura dan euforia. Pemenang harus menjaga perasaan yang kalah.

Gus Mus, demikian sapaan akrab mantan Rais 'Aam PBNU tersebut, menilai bahwa euforia yang dilakukan oleh paslon dan pendukungnya, dapat berpotensi melukai perasaan paslon yang tidak terpilih.

"Siapapun yang menang, nggak usah hura-hura, euforia nggak usah. Diam-diam saja, nggak usah diperlihatkan. Kenapa, untuk menjaga perasaan pihak yang kalah. Jadi yang satu legowo, yang satu tidak euforia," kata Gus Mus, Rabu (17/4/19).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Termasuk dalam hal tasyakuran, Gus Mus meminta agar tasyakuran dimaknai sebagai tasyakuran kemenangan rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin pilihan rakyat. Bukan dimaknai sebagai tasyakuran kemenangan salah satu paslon.

"Kita sudah berkali-kali melaksankan pemilu-pemilu seperti ini. Jadi tidak akan kaget lagi. Jadi kalau kita tasyakuran bukan tasyakuran calon, tapi tasyakuran untuk Indonesia," jelasnya.


Sementara kepada masyarakat, ia berharap agar warga lebih dewasa dalam berdemokrasi. Siapapun nanti pasangan paslon yang terpilih dan telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara Pemilu, agar masyarakat dapat menerimanya.

"Sama kalau demokrasi rapat, masing-masing bisa menyampaikan pendapat, silakan. Tapi nanti kalau sudah didok (diputuskan), semua harus sudah ikut. Kalau masih ada yang protes, dia kurang belajar demokrasi. Mudah-mudahan masyarakat kita sudah matang dalam berdemokrasi," harap Gus Mus.


Simak Juga 'Menurut Gus Mus, Ini Pemicu Pemilu 2019 Terasa Keras dan Panas':

[Gambas:Video 20detik]

(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads